Ujar-ujar klasik dalam sepak bola mengatakan bahwa siapa tim yang memenangi duel di lini tengah bakal muncul sebagai pemenang. Manchester City dan Tottenham yang akan saling berduel pada pekan ke-26 Premier League 2015-2016, Minggu (14/2/16), benar-benar memegang teguh jargon lama tadi.
Berbekal lini tengah yang dipenuhi para jago operan, Manchester City begitu mudah mengendalikan permainan. The Citizens nyaris selalu mampu memenangi penguasaan bola dari lawan.
Rata-rata penguasaan bola City musim ini sebesar 55,4 persen, alias yang terbaik kedua di Inggris setelah Manchester United (55,8 persen).
Gaya City yang suka menerapkan sepak bola operan berbasis penguasaan bola membuat tim-tim lawan kerap memilih untuk menumpuk pemain di area pertahanan.
Cara seperti itu biasanya kokoh itu meredam serangan City. Akan tetapi, musim ini City sudah memilik jurus jitu untuk membongkar musuh yang membuat barikade di area 16 meter.
Jurus tersebut bernama tembakan jarak jauh. Musim ini, City sudah bikin 11 gol dari luar kotak penalti dengan tujuh di antaranya disumbangkan oleh gelandang.
Dukungan maksimal dari lini kedua membuat City kini lebih berbahaya di mata lawan. Namun, saat menjamu Tottenham di Etihad, Minggu (14/2/16), City harus hati-hati, karena tim tamu juga punya barisan gelandang yang tak kalah garang.
Gelandang City secara kolektif telah mengemas 17 gol, urutan terbaik keempat di Premier League 2015-2016.
Lalu tim mana yang punya lini tengah paling produktif di seantero Inggris? Jawabannya adalah Tottenham!
Gelandang Spurs musim ini sudah bikin 24 gol. Jumlah itu mencapai 53,3 persen dari keseluruhan gol tim (45 gol)!.
Dele Alli muncul sebagai penyumbang terbanyak dengan torehan tujuh gol. City harus berupaya ekstra keras agar mereka bisa mengimbangi gelandang Tottenham.
Maklum, pada Ahad nanti, City kehilangan sejumlah figur terbaik mereka di lini kedua semodel Jesus Navas, Kevin de Bruyne, dan Samir Nasri.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Transfermarkt, Squawka, Whoscored |
Komentar