Kejeniusan Enrique tampak saat Barcelona kehilangan Messi selama dua bulan akibat cedera hamstring pada pengujung September hingga November 2015.
Dia sanggup menarik keluar potensi maksimal Suarez dan Neymar dalam urusan membobol gawang lawan.
Enrique juga berhasil menemukan bakat tersembunyi Sergi Roberto kala Barcelona mengalami krisis bek kanan di awal musim.
Dia menyulap jebolan akademi La Masia itu dari gelandang sentral menjadi penyisir sisi kanan yang penuh determinasi.
Masih belum puas? Kegagalan Barcelona era Tata Martino (2013-2014) barangkali bisa merefleksikan betapa besar andil seorang pelatih dalam mengolah materi pemain yang ada lalu menghasilkan prestasi membanggakan di ujung kompetisi.
Sekadar mengingatkan, Martino membuang peluang menjuarai La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champion kendati memiliki skuat mumpuni yang berisikan Messi, Neymar, Alexis Sanchez, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez.
Barcelona hanya mengantongi Supercopa de Espana 2013, itu pun dengan keunggulan agresivitas gol tandang atas Atletico Madrid (1-1).
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.653 |
Komentar