Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, mengagendakan pertemuan dengan pelatih Maurizio Sarri usai timnya melakoni laga krusial menghadapi Juventus, Sabtu (13/2/2016). Pertemuan itu akan mencakup diskusi soal perpanjangan kontrak Sarri serta peluangnya naik gaji di Napoli.
Pada musim panas lalu, Napoli mengikat Sarri dengan kontrak setahun, plus opsi memperpanjang masa bakti untuk tahun kedua.
Kesepakatan jangka pendek itu seperti mencerminkan bahwa klub tidak begitu yakin terhadap prospek Napoli bersama Sarri. Maklum, pelatih berusia 57 tahun itu tiba dari klub semenjana, Empoli.
Namun, ketika kompetisi memasuki periode krusial saat ini, Sarri justru membawa klub Italia Selatan itu melaju sebagai kandidat kuat peraih scudetto.
Proyek jangka panjang bersama pelatih berkaca mata itu pun sudah disiapkan De Laurentiis.
"Kami tidak kekurangan apa pun guna mencapai level sebagai klub besar. Saya akan menjaga Sarri untuk lima tahun," kata sang presiden kepada Premium Sport.
[video]http://video.kompas.com/e/4743325979001_ackom_pballball[/video]
Dalam proposal perpanjangan kontrak nanti, disertakan pula penyesuaian soal angka gaji. Saat ini, Sarri hanya mendapat upah dasar 900 ribu euro atau setara Rp 13,5 miliar per musim.
Kalaupun menghitung serangkaian bonus, pendapatan Sarri cuma akan terdongkrak sampai 1,4 juta euro. Jumlah itu tak sampai separuh dari gaji pelatih Inter Milan, Roberto Mancini!
Inter membayar Mancini 4 juta euro per musim. Jika menghitung besaran gaji yang dianggarkan klub Serie A pada awal musim ini, Mancini adalah pelatih berpendapatan tertinggi di Italia.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Calciomercato, Sportmediaset, Il Mattino |
Komentar