JAKARTA, JUARA.net – Barito Putera membuat keputusan cukup berani. Menjelang bergulirnya Indonesia Super Competition (ISC), manajemen Barito Putera mengganti pelatih mereka Salahudin dengan Mundari Karya.
Padahal, Salahudin memiliki rekam jejak cemerlang saat menangani klub berjulukan Laskar Antasari itu. Ia mengantarkan Barito Putera promosi dari Divisi II ke Divisi I kemudian Divisi Utama hingga hingga Indonesia Super League (ISL) pada musim 2013.
Pada musim perdana Barito Putera di ISL di bawah Salahudin, klub ini mampu tampil maksimal. Klub asal Banjarmasin itu finis pada posisi enam di klasemen akhir ISL 2013. Artinya, Barito Putera punya catatan bagus bersama pelatih ini.
Salahudin mengakui kepergiannya dari klub yang besar di Kalimantan Selatan itu bukanlah keputusan yang mudah. Sebab, Barito Putera sudah dianggapnya sebagai rumah keduanya. Salahudin merupakan salah satu eks pemain penting Laskar Antasari saat aktif main pada era 1990-an.
Namun, hasrat Salahudin untuk melatih tim senior menjadi dorongan yang tak bisa dilawan. Ia ingin menggapai mimpi sebagai pelatih berpestasi pada level profesional.
”Saya semula ditawari untuk melatih di akademi, tetapi saya menolak. Saya katakan kepada manajemen lebih memprioritaskan untuk melatih tim di ISL saja,” kata Salahudin.
”Sekarang, saya ingin mencari klub baru yang siap menerima,” tandas pelatih yang saat aktif main jadi bagian Indonesia mendapatkan emas SEA Games 1991.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar