Kepahlawanan Leicester City di Premier League kini dibandingkan dengan konteks dari sesama pemuncak klasemen di liga-liga lain. Terungkap, The Foxes punya skuat paling irit di lima liga besar Eropa.
Hal ini terlihat dari laporan Sporting Intelligence tak lama seusai pasukan Claudio Ranieri secara impresif menundukkan Manchester City 3-1 di Stadion Etihad.
Skuat Claudio Ranieri tak sampai setengah nilai pasar Napoli, pemuncak Serie A yang berdiri di urutan keempat dari daftar para pemuncak klasemen liga-liga tersebut.
Pasukan The Foxes tercatat hampir 330 juta pounds (6,5 triliun rupiah) lebih murah dari tim yang Laurent Blanc punya di Paris Saint-Germain.
Ranieri's wizardry in context. And what Leicester will be up against in next season's Champions League. pic.twitter.com/hShyuWpDPF
— sportingintelligence (@sportingintel) February 6, 2016
Tak hanya dengan para calon pesaing mereka di Liga Champions tahun depan, BBC lalu menekankan bahwa skuat Leicester yang turun di Etihad hanya senilai 10 persen dari banderol harga starter tuan rumah.
Check out Leicester City's squad cost. Manchester City's startling line-up today was £223 million #LCFC #EPL pic.twitter.com/TsSJ8a29lV
— World Soccer Talk (@worldsoccertalk) February 6, 2016
Khusus di Premier League, Leicester juga merupakan tim papan bawah perihal harga pasar skuat mereka.
Situs Transfermarkt mencatat kalau The Foxes duduk di peringkat ke-17 berdasarkan nilai skuat mereka, lebih rendah dari tim-tim yang tengah kesulitan seperti Sunderland, West Brom, dan Aston Villa sekali pun.
Masih bisa diperdebatkan apa yang akan terjadi apabila Leicester benar-benar merumput di Liga Champions musim depan.
Besar kemungkinan, kubu King Power akan kembali memecahkan rekor transfer demi bersaing dengan para kelas berat di Eropa.
Klub memecahkan catatan transfer termahal mereka kala merekrut striker Shinji Okazaki pada awal musim ini dengan banderol 8,25 juta pounds dari Mainz.
[video]http://video.kompas.com/e/4742678648001_ackom_pballball[/video]
| Editor | : | Firzie A. Idris |
| Sumber | : | Sporting Intelligence, BBC |
Komentar