Dengan tinggi 158 cm dan berat 55 kg, Dani Pedrosa merupakan pebalap terkecil di MotoGP. Ukuran tubuh mungil itu pula yang membuatnya rentan cedera.
Dengan ukuran tubuhnya, pebalap Repsol Honda tersebut punya keunggulan ketika masih berlaga di kelas bawah. Ketika naik ke kalas premier, itu jadi kelemahan terbesarnya.
Sejak naik ke kelas premier pada 2006, dia tak pernah satu musim pun turun tanpa cedera dan atau kesakitan.
Termasuk saat menjalani musim ke-10-nya di kelas premier, tahun lalu. Dia tidak bisa turun pada tiga seri (GP Americas, GP Argentina, dan GP Spanyol) karena harus naik meja operasi untuk menyembuhkan keluahan arm pump pada tangan kanannya.
Sejak kembali dari operasi tersebut, Pedrosa selalu memakai tambahan kain untuk menutupi bekas operasi di tangan kanannya saat berada di tempat umum.
Dia akhrinya turun balapan lagi pada GP Prancis, pertengahan Mei, dan finis di urutan ke-16. Setelah itu, Pedrosa mulai meraih hasil menjanjikan pada balapan-balapan berikutnya.
Balapan heroiknya pada GP Aragon mengantarnya finis di urutan kedua, di belakang Jorge Lorenzo. Dia memenangi persaingan ketat dengan Valentino Rossi yang akhirnya finis ketiga.
Pedrosa seperti bangkit dari keterpurukan. Pebalap 30 tahun tersebut lalu memenangi dua dari empat balapan terakhir MotoGP 2015, di Jepang dan Malaysia.
Pedrosa harus melewati jalan yang tidak mudah untuk bisa kembali ke papan atas. Mengembalikin kondisi fisiknya untuk bisa membalap dengan baik bukanlah perkara mudah. Lalu, persoalan lain yang tak bisa dipandang ringan adalah mental.
Selama proses pemulihan setelah opreasi, Pedrosa menjalani perawatan di Sali Darder Institute, dan menggunakan alat bermana Physium System.
"Setelah dua kali sesi, saya tahu ini berhasil," kata Pedrosa soal pengobatannya. "Ada peningkatan yang jelas karena saya punya kekurangan secara fisik, dan itu bisa memengaruhi yang lain, yaitu mental."
Setelah menjalani perawatan, Pedrosa merasa bisa bereaksi lebih baik dengan motornya. Dia juga mengaku mulai bisa tidur dengan nenyak. Sebelumnya, Pedrosa mengalami sulit tidur karena sakit yang dia rasakan.
Pedrosa membagikan pengalamannya menjalani terapi tersebut lewat video yang diunggah di YouTube, berikut ini.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar