Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, mengaku tidak akan menggunakan slogan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, ketika melakukan kampanye pada 2008, terkait peluang timnya meraih titel Premier League musim 2015-2016.
Saat ini, Jamie Vardy dkk berada di puncak klasemen dengan koleksi 50 poin. Mereka unggul tiga angka dari saingan terdekat, Manchester City.
Menyisakan 14 pertandingan lagi, Leicester akan bertandang ke markas City di Stadion Etihad pada Sabtu (6/2/2016) dengan penuh percaya diri. Mereka sedang dalam motivasi tinggi usai meraih kemenangan 2-0 kontra Liverpool pada laga teranyar.
Penggemar sepak bola di seluruh penjuru berharap kisah dongeng The Foxes bisa berakhir manis dengan menjadi jawara.
[video]http://video.kompas.com/e/4735027835001_ackom_pballball[/video]
"Saya ingin mengatakan 'Ya, kami bisa' tetapi saya bukan Obama," kata Ranieri tersenyum seperti dilansir The Guardian.
Arsitek berusia 64 tahun ini langsung pecah dalam tawa ketika ditanyai apakah yang dia katakan kepada pemain dalam proses memperebutkan gelar?
"Anda ingin tahu apakah saya mengatakan sesuatu untuk pemain saya? Ini rahasia!" ujarnya.
Baca juga:
- Ini Sosok di Balik Kucuran Dana Berlimpah Sepak Bola China
- Guardiola Angkut Letnan Besar dan 3 Staf Pelatih Muenchen ke Manchester City
Banyak pihak menilai permainan Leicester kala menumbangkan The Reds menghibur dan brilian, karena mereka mampu bermain satu sentuhan. Bahkan mereka langsung dibandingkan dengan Barcelona, yang notabene sudah terbiasa bermain dengan cara seperti itu.
"Tenang, tenang, tenang," tutur Ranieri. "Fans kami harus terus bermimpi. Akan tetapi, kami wajib selalu memijakkan kaki di tanah," tutur Ranieri.
Leicester sekarang dipandang sebagai pesaing juara di mata banyak orang. Padahal, finis di urutan keempat dan lolos ke Liga Champions sudah menjadi sesuatu luar biasa untuk mereka, mengingat musim lalu klub yang bermarkas di Stadion King Power ini hanya berjuang untuk lolos dari zona degradasi.
"Menakjubkan jika kami finis keempat dan lolos ke Liga Champions. Saya pikir semua orang memahami bahwa tim ini sudah melakukan sesuatu yang luar biasa sejauh ini," kata Ranieri.
"Apa yang terjadi di masa depan saya tidak tahu, tetapi kami selalu ingin memberikan hadiah yang sangat berharga untuk fans kami," ucap eks juru taktik Chelsea itu.
Performa impresif Leicester tak lepas dari racikan strategi Ranieri. Dia pun diganjar penghargaan Premier League Manajer of the Month pada November 2015.
[video]http://video.kompas.com/e/4737438023001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | The Guardian |
Komentar