Dua pelatih legendaris asal Belanda bakal saling berhadapan di Stadion Stamford Bridge pada Minggu (7/2). Guus Hiddink di kubu Chelsea menjamu Louis van Gaal di sisi Manchester United.
Penulis : Anggun Pratama
Keduanya bukan sahabat baik meski saling menghormati. Respek tersebut muncul mengingat Hiddink dan Van Gaal sama-sama berprestasi sebagai pelatih sejak akhir 1980-an. Puluhan gelar berhasil mereka dapatkan di sepanjang karier.
"Saya pasti tak akan pergi berlibur dengan Van Gaal," kata Hiddink menggambarkan hubungan personalnya dengan rekan senegaranya itu.
Perbedaan lain yang menonjol antara Hiddink dan Van Gaal juga terlihat dari sisi filosofi . Van Gaal dikenal sebagai Iron Tulip. Seperti namanya, Van Gaal menginginkan kontrol penuh atas timnya.
Kedisiplinan menjadi kunci, baik saat bermain maupun dalam kehidupan di ruang ganti tim. Hal itu tergambar dari gaya bermain United yang terlihat sangat penuh perhitungan dan berhati-hati.
Di sisi lain, Hiddink punya julukan Velvet Rose. Jauh dari mengendalikan banyak hal, Hiddink cenderung memberikan kebebasan kepada pemainnya. Cara itu tampak terasa positif di kubu Chelsea setelah para pemain mendapat kontrol ketat Jose Mourinho.
"Hiddink punya cara berkomunikasi lebih baik dari Jose. Mungkin itulah yang tidak didapat dari manajer sebelumnya sehingga membuat tim bermain lebih baik," ucap gelandang Chelsea, John Obi Mikel, dalam acara BBC Match of the Day.
[video]http://video.kompas.com/e/4737578865001_ackom_pballball[/video]
"Cara komunikasi baru dan keleluasaan yang ia bawa memberikan perbedaan dalam klub. Terkadang, kami tak sadar Hiddink ada di sekitar kami. Ia sangat tenang dan santai," ujar Mikel lagi.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.652 |
Komentar