Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Dorna Ternyata Mudah Diajak Berkomunikasi'

By Kamis, 4 Februari 2016 | 08:00 WIB
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, sedang memberikan penjelasan hasil Rapat Khusus Rencana Pembangunan Wisma Atlet Kemayoran dan Renovasi GBK di Media Center, Kemenpora, Jakarta, Selasa (5/1/2016).
THOMAS RIZAL/BOLA/JUARA.NET
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, sedang memberikan penjelasan hasil Rapat Khusus Rencana Pembangunan Wisma Atlet Kemayoran dan Renovasi GBK di Media Center, Kemenpora, Jakarta, Selasa (5/1/2016).

Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, menyebut Dorna Sports SL, pemegang hak siar penyelenggaraan MotoGP, sangat mudah untuk diajak berkomunikasi.

"Selama ini yang berkomunikasi dengan Dorna kan Pak Tinton (Soeprapto, Direktur Pengelola Sirkuit Sentul). Ternyata saat kami komunikasi langsung dengan Dorna, mereka memberikan respons dengan mudah dan baik," kata Gatot saat ditemui di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Seperti pemberitaan sebelumnya, pada Rabu (3/2/2016), Javier Alonso, perwakilan dari Dorna, telah bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi untuk membahas kelanjutan nasib Indonesia sebagai salah satu tuan rumah MotoGP musim 2017, 2018, dan 2019.

Hasilnya, Indonesia diberikan perpanjangan waktu untuk memenuhi persyaratan administratif, yakni master plan sirkuit dan kontrak penyelenggaraan.

Ketika ditanya apakah Gatot kini adalah mediator antara Indonesia dan Dorna, menggantikan peran Tinton, dia hanya mengangguk dan tersenyum.

Menurut Gatot, ke depannya Dorna akan kembali berkunjung ke Indonesia guna penandatanganan Letter of Intention (LOI) baru dan mengamati perkembangan kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah ajang balap roda dua paling populer di dunia itu.

"Komunikasi juga dapat dilakukan melalui telepon atau melalui email. Intinya, saat ini pemerintah telah melakukan komunikasi intens dengan pihak Dorna," kata Gatot.

"Mengenai kapan mereka akan datang lagi, kapan LOI baru itu ditandatangani, mereka meminta kami untuk tidak memublikasikannya terlebih dahulu. Kita tentunya harus menghormati permintaan Dorna," ujar pria kelahiran 31 Oktober 1961 tersebut.


Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X