Kekalahan Inter Milan dalam derbi kontra AC Milan, Minggu (31/1/2016), kembali membuat sang pelatih, Roberto Mancini, dalam sorotan tajam. Performa Inter di bawah arahan Mancini saat ini hampir mirip catatan pendahulunya di Nerazzurri, Walter Mazzarri.
Inter ditekuk Milan 0-3. Kekalahan tersebut menghiasi partai liga ke-49 bagi Mancini dalam rezim keduanya membesut Inter. Mancini sendiri ditunjuk menggantikan Mazzarri pada 14 November 2014.
Perbandingan antara kedua pelatih itu mencuat karena Mazzarri juga baru kelar melakoni partai ke-49 di Inter ketika dipecat. Siapa lebih baik?
Mancini mencatat 22 kemenangan, 14 hasil imbang, dan 13 kekalahan. Dalam 1,5 tahun kepemimpinannya, Sang Hitam-Biru mengemas 80 poin atau rata-rata 1,6 angka per partai.
[video]http://video.kompas.com/e/4730820046001_ackom_pballball[/video]
Catat pula bahwa rapor Mancini itu tercipta setelah permintaan membentuk skuat Inter sesuai keinginannya dipenuhi manajemen.
Karena itu, menjadi ironis ketika laju rasio poin Inter-Mancini tak jauh berbeda dari rapor tim di bawah Mazzarri (1,55 per partai).
Dalam 49 partai bareng Mazzarri, Inter meraup 76 poin hasil dari 19 kemenangan, 19 kali imbang, dan 11 kali kalah.
Perbandingan di atas kertas itu menunjukkan belum ada perkembangan berarti sejak Mancini mengambil alih tongkat estafet dari Mazzarri. Angka kekalahan Inter di bawah Mancini pun lebih banyak dua partai.
Alhasil, Mancini dalam sorotan tajam akibat penurunan performa timnya sejak pergantian tahun, termasuk bayangan kegagalan lolos ke final Coppa Italia.
Dalam situasi tersebut, Il Quotidiano Sportivo melaporkan Mancini hampir pasti dipecat andai Inter gagal lolos ke Liga Champions musim depan.
Tiket ke pentas antarklub terakbar Eropa itu bisa diperoleh dengan cara finis di tiga besar Serie A 2015-2016. Saat ini, Inter berada setingkat di bawah tim peringkat ketiga, Fiorentina, dengan selisih minus satu poin.
Kubu Nerazzurri berharap menjadikan duel lawan Chievo di Giuseppe Meazza, Rabu (3/2/2016) atau Kamis dini hari WIB sebagai momen titik balik performa.
"Ada hal positif di Inter, tetapi juga ada yang negatif. Sudah jelas para fans kecewa, begitu juga dengan saya. Namun, target scudetto dan lolos ke Liga Champions masih bisa dicapai," kata eks Presiden Inter, Massimo Moratti, pada Rai Sport.
[video]http://video.kompas.com/e/4731554618001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport, Football Italia |
Komentar