PADANG, Juara.net – Karier Hengky Ardiles di lapangan hijau tak sepenuhnya bersama Semen Padang. Tapi, bek kanan itu lebih dari 15 tahun, dalam dua periode gabung, menjadi bagian penting skuat Kabau Sirah.
Hengky Ardikes termasuk pemain langka. Sebab, tak banyak pemain Indonesia yang mampu bertahan dan berkarier dengan konsisten di lapangan hijau sampai usia 35 di sepak bola negeri ini. Ia juga pemain yang setia, karena sampai lebih dari 15 tahun main untuk klub yang sama.
Kapten Semen Padang ini lahir di Malalo, Tanah Datar, 20 Mei 1981, dan telah berkarier sepak bola profesional sejak 1999. Sejak awal kariernya, ia jadi bagian dari skuat Kabau Sirah. Hengky sempat hijrah ke Persikabo Bogor pada 2006-2008.
Namun di Persikabo, ia tetap memiliki ”bau” Minang karena Hengky dibawa pelatih asal Padang, Jhon Arwandi. Dua tahun berseragam skuat Laskar Padjadjaran, ia kembali ke Padang dan bertahan sampai kini.
Memasuki 2016, Hengky memastikan kalau setahun ke depan ia masih ingin jadi bagian penting Semen Padang. Karena, ia baru saja menandatangani kontrak baru dengan durasi setahun bersama sejumlah rekannya. Setelah, mereka sebelumnya dikontrak tiga bulan untuk turnamen Piala Jenderal Sudirman.
Meski membela Semen Padang sejak 1999, Hengky melejit saat jadi bagian tim Sumatera Barat (Sumbar) pada PON 2004 di Palembang. Kala itu, ia jadi bagian tim asal Ranah Minang ke semifinal, sebelum ditumbangkan Jawa Timur (Jatim).
Hengky bersama Octavianus dan sejumlah rekan lainnya lalu makin eksis berkarier pada sepak bola professional negeri ini. Kini, pada usia 35 tahun, apa yang bisa dilakukan Hengky untuk bersaing dengan pemain muda milik Semen Padang?
”Insya Allah, saya masih mampu untuk bersaing. Faktor usia kadang tak bisa dibohongi, tetapi selama saya percaya diri dan mampu menjaga kondisi, semuanya akan teratasi,” kata Hengky.
”Banyak pemain muda yang bagus dan wajar suatu saat nanti merekalah yang akan menggantikan saya. Tetapi untuk saat ini, saya merasa yakin untuk bisa bertahan dan bersaing dengan pemain muda,” lanjutnya.
Hengky tak hanya senior di Semen Padang, tetapi juga menjadi inspirasi dan panutan bagi pemain muda lainnya. Ini disebabkan karena karakterristik ayah satu anak ini yang kalem dan tak banyak bicara. Di mata pelatih pun, ia dikenal sebagai pemain yang tak banyak ulah. Apalagi, Hengky disiplin dan konsisten dalam setiap penampilan.
”Mungkin untuk setahun ke depan, belum ada pemain muda yang siap menggantikan posisinya sebagai bek kanan. Namun, faktor usia tak bisa dibohongi. Dari kecepatan, Hengky sedikit berkurang, tetapi timing dan clearence-nya masih akurat,” ujar pelatih Nilmaizar.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar