Arsenal gagal meraup poin penuh pada empat laga beruntun setelah ditahan imbang 0-0 oleh Southampton pada Selasa (2/2/2016). Seiring penurunan performa klub, Mesut Oezil, yang banyak digadang-gadang sebagai pemain terbaik EPL musim ini, juga menderita.
Gunners kini tak bisa membobol gawang lawan dalam tiga laga beruntun dan hanya mengambil tiga poin dari 12 yang tersedia.
Oezil mempunyai dua kesempatan brilian saat berhadapan satu lawan satu dengan kiper Fraser Forster. Hanya, pembelian termahal Gunners dengan banderol 40 juta pounds ini gagal memanfaatkan dua kans yang jatuh ke kakinya tersebut.
Namun, ia juga dikecewakan teman-temannya seperti ketika Laurent Koscielnya gagal menanduk bola masuk walau tak terjaga depan gawang pada babak kedua.
Secara total, sang pemain menciptakan 10 peluang mencetak gol kontra Southampton tanpa satu pun masuk.
Pada laga tersebut, The Independent memberi sang playmaker rating 5 dari 10.
[video]http://video.kompas.com/e/4735090282001_ackom_pballball[/video]
Oezil terakhir kali menyumbang gol dan assist pada saat Arsenal menang 2-0 lawan Bournemouth sebelum pergantian tahun.
Penampilan Oezil dalam lima Gameweek terakhir menderita apabila dibandingkan dengan 19 laga pertama.
Sebagai perbandingan statistik dua periode itu, ia lebih sedikit menerima operan secara total (dari 61,3 per laga ke 53,8) dan operan di sepertiga lapangan akhir (30,9 jadi 24,0).
Dalam 19 laga pertama, ia terlibat dalam 61,3 persen gol Arsenal, sementara kontribusinya 0 persen terhadap gol Arsenal dalam 5 laga terakhir.
Salah satu angka yang paling melorot dari sang pemain adalah bagaimana operan sukses Oezil di sepertiga serangan akhir melorot (dari 28,7 menjadi 19,8) dan persentase konversi golnya juga anjlok dari 12,5 persen jadi 0 persen.
Baca Juga:
- Libas Stoke, Man United Bertahan di Posisi 5 Besar
- Tekuk Sassuolo, Roma Setara Inter
- Pemain Sayap Liverpool Memendam Keresahan kepada Brendan Rodgers
Sebenarnya, jumlah penciptaan peluang Oezil meningkat. Ia menciptakan lebih banyak umpan terobosan 2,2 per laga dari periode sebelumnya (1,1) dan jumlah penciptaan peluangnya mirip (4,5 banding 4,4 per laga).
Angka-angka Oezil merupakan refleksi dari permainan tim yang juga kendur.
Jumlah operan sukses Arsenal di sepertiga lapangan akhir merosot dari 127,8 per laga pada 19 laga pertama menjadi 93,8 per laga dalam lima laga terakhir.
Gunners juga terlihat tidak nyaman memainkan si kulit bundar di sektor penyerangan, hal yang terlihat dari merosotnya jumlah sentuhan di paruh lapangan lawan dari 412,1 menjadi 351,8.
Football Insider mengutarakan kalau performa Oezil tengah menderita cedera kaki ringan. Ia menderita kemunduran tersebut pada medio Januari yang menyebabkannya absen kontra Stoke.
Akan tetapi, Arsene Wenger memilih tidak mengistirahatkannya lebih lanjut karena minimnya opsi di barisan penyerangan tim.
Pertanyaan utamanya kini adalah apakah Arsenal menderita karena Oezil tak maksimal, ataukah Oezil tambah menderita karena permainan rekan-rekannya dalam aspek menyerang tak maksimal?
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Opta, Independent |
Komentar