Penyerang Juventus, Alvaro Morata, sedang menginjak pedal gas dalam-dalam. Pemuda Spanyol berusia 23 tahun itu siap melanjutkan tradisi ngebut usai pergantian tahun.
Morata mengukir empat gol dalam dua penampilan terakhir. Ia masing-masing dua kali menjebol gawang Inter Milan di Coppa Italia (27/1/2016) dan Chievo dalam lanjutan Serie A (31/1/2016).
Ketajaman tersebut muncul setelah Morata absen mengoyak jala gawang musuh dalam 114 hari. Periode itu terbentang sejak golnya ke gawang Bologna pada laga Serie A, 4 Oktober 2015.
Melihat kecenderungan belakangan, Morata seperti berubah dari sekadar pemain cadangan menjadi protagonis bagi tim.
Sebelum meroket pada Januari, eks penyerang Real Madrid itu lebih banyak berperan sebagai pelapis bagi Mario Mandzukic atau Paulo Dybala.
Hal tersebut masih tercermin dari catatan penampilan mereka musim ini. Dalam 22 pekan di Serie A, Morata baru 9 kali tampil sebagai starter, sedangkan Dybala 17 kali, dan Mandzukic 13.
Absennya Mandzukic karena cedera memperbesar kans Morata melanjutkan momentum lewat sumbangan gol demi gol.
Baca Juga:
- 5 Pembelian Terburuk pada Bursa Transfer Musim Dingin
- 3 Drama pada Hari Penutupan Transfer Musim Dingin
- 5 Pelanggaran Paling Brutal terhadap Lionel Messi
Kini, Morata seperti mengulangi tren performa musim lalu. Pada 2014-2015, dia juga terbukti lebih subur setelah pergantian tahun.
Simak statistiknya. Selama kurun Agustus-Desember 2014, pria kelahiran Madrid itu kalah menonjol ketimbang seniornya, Fernando Llorente. Morata hanya mengukir empat gol dan empat kali absen karena dicadangkan pelatih.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tuttomercatoweb |
Komentar