Bek Mitra Kukar, Rudolof Yanto Basna, kini dipandang sebagai salah satu bek terbaik di Tanah Air. Hal itu tak lepas dari gelar pemain terbaik yang disandangnya dalam ajang Piala Jenderal Sudirman lalu.
Selain itu, tak sedikit pemain muda yang terinspirasi dengan kesuksesan Yanto Basna. Salah satunya adalah mantan rekannya di SAD Uruguay yang kini memperkuat Arema Cronus, Junda Irawan.
Bek kiri ini sempat bersama Yanto selama dua tahun di Uruguay. Junda pun menjadi salah satu tandem Yanto di lini belakang.
"Tentu saya ingin seperti Yanto. Kami berdua teman dekat," kata Junda.
Junda melihat Yanto berkembang pesat saat bergabung dengan Mitra Kukar. Di sisi lain, Junda masih dipandang sebelah mata di Arema.
"Sekarang saya ingin mencoba lebih keras lagi untuk bisa menembus tim utama Arema," kata Junda.
Namun, keinginan Junda tersebut tidak mudah. Tim Singo Edan punya bek kiri Ahmad Alfarizi yang sempat menjadi andalan timnas senior sebelum disanksi FIFA.
"Yanto saja bisa, kenapa saya tidak? Saya sering berkomunikasi dengan dia sekarang. Intinya, saya harus bermain lebih percaya diri agar skill bisa keluar di lapangan," ucap pemain berusia 20 tahun ini.
Asisten pelatih Arema, I Made Pasek Wijaya, pun ikut memberikan semangat kepada Junda. Di bawah arahan pelatih kepala asal Bosnia, Milomir Seslija, dia berharap Junda bisa mendapat kesempatan bermain dan memperbaiki performanya.
Di ajang Piala Jenderal Sudirman (PJS), mantan pemain Brisbane Roar musim 2015 ini hanya tampil di 10 menit awal untuk menggugurkan aturan wajib menurunkan pemain U-21.
"Junda sebenarnya punya kemampuan. Hanya, dia harus tahu apa kekurangannya dan memperbaikinya sendiri di luar latihan tim," kata pria asal Bali ini.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | - |
Komentar