Monty wajib mengincar lagi momen titik balik pada derbi seri kedua melawan Inter pada musim ini.
Ia boleh saja disebut sebagai dirigen permainan Milan. Akan tetapi, ada rumor yang mengatakan bahwa Monty bukanlah pemimpin sejati di ruang ganti.
Anggapan itu muncul setelah Milan takluk melawan Bologna pada laga pertama di 2016. Gol kemenangan Bologna lewat sepakan Emanuele Giaccherini dipicu oleh kesalahan Montolivo.
Pada akhir duel, Monty mengajak Alex dan Carlos Bacca untuk memberikan salam kepada suporter. Sial bagi sang kapten, ajakannya ditolak mentah-mentah oleh Alex dan Bacca.
Jawaban terbaik atas isu tersebut tentu adalah bukti di atas lapangan. Monty wajib menunjukkan bahwa ia bisa mengantarkan Milan kepada mimpi tertinggi, yakni finis di zona Liga Champion.
[video]http://video.kompas.com/e/4718885487001_ackom_pballball[/video]
Kemenangan di derbi akan memangkas jarak Milan dengan sang rival, Inter, di posisi empat menjadi hanya lima angka.
Kunci Montolivo membungkam para peragu adalah melakukan apa yang menjadi keahliannya musim ini, yakni mendistribusikan bola dan memutus aliran permainan lawan.
“Montolivo kembali memainkan peranan besar di Milan meskipun ia terlalu banyak menerima kritik, bahkan dari penggemarnya sendiri,” kata eks pelatih Montolivo di Fiorentina dan timnas Italia, Cesare Prandelli.
“Bagi mereka yang menyebut Montolivo lamban, saya hanya bisa bilang bahwa tak ada yang dapat ia lakukan jika rekan setimnya tak mencari ruang,” ucap Prandelli lagi.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BOLA Sabtu No. 013 |
Komentar