1990-an, Gerhard Berger, mengaku Formula 1 saat ini lebih mudah diprediksi, tidak banyak faktor kejutan.
“Mercedes tentunya melakukan pekerjaan yang sangat baik dan berhak dihormati, namun para fans menginginkan lebih banyak pertarungan, lebih banyak ketegangan,” kata Berger kepada harian Jerman, Salzburg Nachrichten seperti dilansir crash.net.
Mantan pebalap McLaren dan Ferrari itu merindukan masa-masa Formula 1 seperti era ketika dirinya masih berada di balik kemudi.
“Saat itu kami memiliki mobil dengan kekuatan 1.400 bhp (brake horsepower) dan tanpa transmisi otomatis, bantuan elektronik atau sistem aerodinamika seperti saat ini. Bahkan mobil sport saat ini memiliki tenaga yang sama dengan mobil F1,” kata mantan pemilik 50 persen saham tim Toro Rosso itu.
Bagi Berger, semakin banyak mobil yang gagal finis justru lebih baik untuk balapan jet darat tercepat itu.
“Saat ini semua mobil hampir semua bisa finis, tak ada kejutan. Sebelumnya, sampai dengan putaran terakhir, tidak ada yang pasti, namun saat ini setelah tikungan pertama, kita dapat melihat siapa yang akan memenangi balapan,” ucap Berger.
Menurut kolektor 10 kemenangan seri dan 12 pole position itu, Formula 1 seharusnya lebih seperti MotoGP.
“Mereka memiliki motor dengan kekuatan 270 bhp dengan beban motor 160 kg. Mereka seperti meriam yang dilepaskan. Kita harus kembali ke masa-masa saat para pebalap adalah faktor penentu kemenangan,” ujar pria berusia 56 tahun itu.
Berger juga berharap, akan ada perubahan regulasi yang akhirnya membuat empat atau lima pebalap bisa bertarung untuk memperebutkan gelar tiap musimnya.
Ini bukan kali pertama Berger mengkritik Formula 1. Dua tahun lalu, Berger juga menyebut bahwa olah raga ini terlalu aman dan steril, membuat dirinya mengantuk.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4725663069001&preload=none[/video]
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | crash.net |
Komentar