Milan dan Inter pada musim panas 2015 sama-sama mengeluarkan dana besar sebagai upaya mereka menebalkan tembok pertahanan.
Penulis: Sem Bagaskara
Milan menyetor 25 juta euro ke rekening Roma untuk memboyong Alessio Romagnoli.
Sementara itu, Inter berusaha membentengi gawang mereka dengan cara merekrut Miranda dan Jeison Murillo dengan biaya sekitar 12 juta euro.
Akan tetapi, bintang utama Milan maupun Inter di sektor belakang bukanlah para bek baru tersebut, melainkan sosok tangguh yang berdiri di bawah mistar gawang.
Milan punya Gianluigi Donnarumma (16 tahun) sementara Inter mengandalkan Samir Handanovic (31).
Donnarumma boleh saja berusia muda dan baru melakoni debut Serie A pada musim ini.
Namun, pemuda berpostur 196 cm itu sudah mampu mendekati level Handanovic.
[video]http://video.kompas.com/e/4720294303001_ackom_pballball[/video]
Bentrokan Milan vs Inter di San Siro akhir pekan ini sangat layak dilabeli sebagai ajang adu hebat penjaga gawang terbaik Serie A 2015/16.
Handanovic adalah kiper dengan rasio penyelamatan tertinggi di Serie A, yakni 84,8 persen. Artinya, kiper asal Slovenia itu sukses mementahkan 84,8 persen dari total tembakan yang ia hadapi.
Persentase Donnarumma tak kalah tinggi, yakni 76,1 persen. Di atas Donnarumma, cuma ada Wojciech Szczesny (Roma/76,7%) dan Handanovic (84,8%).
Menilik statistik itu, penyerang Milan maupun Inter wajib menggandakan upaya mereka untuk mencetak gol di derby della madonnina.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.651 |
Komentar