Rodrigo Palacio sukses menjebol gawang Carpi setelah dirinya menyodok masuk bola tembakan Ivan Perisic yang memantul Emanuele Suagher. Sepotong kejadian pada pekan ke-21 Serie A 2015-2016 itu justru bisa menjelaskan alasan kenapa Inter mengalami masalah produktivitas.
Penulis: Sem Bagaskara
Arsitek Inter, Roberto Mancini, naik pitam usai timnya gagal mengamankan keunggulan 1-0 di laga versus Carpi. Gol Palacio urung menghadirkan tiga angka sebab Kevin Lasagna mampu menjebol gawang Inter pada pengujung duel.
“Kami mesti sadar bahwa 1-0 bukanlah hasil yang meyakinkan. Lawan selalu punya kesempatan membuat gol balasan. Karena itu, kami butuh daya juang untuk membunuh lawan,” kata Mancini seusai pertandingan tersebut.
Kemenangan 1-0 yang sudah sembilan kali didapatkan Inter di Serie A musim ini memunculkan dua impresi.
Il Biscione (Sang Ular Besar) adalah tim dengan pertahanan bagus, namun di lain sisi dirundung problem produktivitas.
Sampai pekan ke-21, Inter baru mengemas 26 gol. Catatan produktivitas itu adalah yang terburuk sejak 2000/01, di mana mereka cuma 25 kali menggetarkan jala gawang lawan dalam 21 pekan.
[video]http://video.kompas.com/e/4719584194001_ackom_pballball[/video]
Inter arahan Mancini bermasalah dengan perencanaan permainan. Kebanyakan gol Inter musim ini tidak lahir dari kerja sama antar-pemain yang rapi.
Ketika melawan Carpi, Perisic memilih melepas tembakan langsung ke arah gawang alih-alih menyodorkan operan ke arah Palacio, yang berdiri bebas.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.651 |
Komentar