Menyesuaikan diri dengan pola lawan. Demikian deskripsi yang ditulis La Gazzetta dello Sport mengenai skema Inter pada Serie A 2015-2016.
Penulis: Riemantono Harsojo
Pelatih Roberto Mancini memang tidak bergantung pada satu pola. Dalam 21 pekan pertama Serie A musim ini, Mauro Icardi cs sudah bermain dengan formasi 4-3-1-2, 4-2-3-1, 4-3-2-1, 3-5-2, 4-4-2, dan 4-3-3.
Pola yang diterapkan Mancini tergantung pada skema yang dipakai lawan, khususnya jumlah pemain di lini tengah lawan. Contoh adalah saat Inter menjamu Carpi di Giuseppe Meazza pada 24 Januari.
Pada awal laga, I Nerazzurri turun dengan pola 4-4-2 setelah di dua laga sebelumnya menerapkan 4-3-3 dan 4-3-1-2 pada awal pertandingan.
[video]http://video.kompas.com/e/4719584194001_ackom_pballball[/video]
Pemilihan 4-4-2 tidak dapat dilepaskan dari fakta penerapan pola 4-4-1-1 oleh Carpi di tiga partai terakhir.
Namun, pelatih Carpi, Fabrizio Castori, membuat kejutan dengan menerapkan formasi 3-5-2.
Saat pertandingan berjalan, Mancini pun mengubah skema Inter menjadi 3-4-1-2 sebelum kembali ke 4-4-2.
La Gazzetta dello Sport menulis strategi demikian sebelumnya membuahkan hasil positif, tapi dalam satu bulan terakhir tidak lagi. Inter gagal menang dalam tiga pertandingan terakhir di Serie A.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA Edisi No. 2.651 |
Komentar