Everton harus menerima kenyataan gagal lolos ke final Piala Liga Inggris usai ditaklukan Manchester City dengan skor 1-3 pada semifinal, Rabu (27/1/2016). Meski menerima keunggulan 3-4 secara agregat milik The Citizens, Manajer Roberto Martinez mengaku kecewa dengan wasit Martin Atkinson.
City berhasil menang pada semifinal kedua berkat gol Fernandinho pada menit ke-24, Kevin de Bruyne (70'), dan Sergio Aguero (76'). Sedangkan satu gol Everton dicetak Ross Barkley pada menit ke-18.
Gol kedua City yang menjadi pangkal persoalan. De Bruyne diyakini Martinez telah berdiri di posisi offside sebelum Raheem Sterling melepaskan umpan. Namun, Atkinson tetap menganggapnya sebagai gol.
Hal ini membuat Martinez kecewa. Pasalnya gol kedua tersebut sangat menyakitkan bagi para pemain Everton dan memiliki dampak besar pada penciptaan gol ketiga yang meloloskan City ke partai puncak untuk menghadapi Liverpool pada Minggu (28/2/2016) di Stadion Wembley.
"Pertandingan ini sangat bagus jika dilihat dari segi sepak bola. Kami mencetak gol pertama dan berada di posisi yang baik. Ada sebuah keputusan "besar" atas gol kedua mereka. Sangat memilukan ketika Anda melihat tayangan ulang dan sangat luar biasa Anda tidak mendapatkan keputusan yang tepat," kata Martinez kepada BBC.
"Saya merasa tidak percaya dengan keputusan tersebut karena kejadiannya begitu jelas. Hal ini sangat memilukan dan saya tidak berpikir ada seorang pun di stadion yang setuju dengan gol tersebut," sebutnya.
Hal ini sangat menyakitkan bagi Martinez yang sempat dikecewakan oleh wasit saat menghadapi Chelsea di Stamford Bridge pada pekan ke-22 Premier League, Sabtu (16/1/2016).
Martinez mengungkapkan kekecewaannya kepada media atas gol John Terry yang membuat skor berakhir imbang 3-3 pada menit-menit akhir. Martinez kecewa karena sangat jelas terlihat Terry berdiri jauh lebih dalam dibanding bek terakhir Everton sebelum menanduk bola ke gawang.
| Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
| Sumber | : | BBC |
Komentar