Inter Milan akhirnya resmi menjual Fredy Guarin ke klub China, Shanghai Shenhua. Penjualan Guarin membuat Inter meraup untung 4,7 juta euro atau setara 71 miliar rupiah.
Menurut situs Transfermarkt, Inter mengantungi uang sekitar 13 juta euro atau 196 miliar rupiah lewat penjualan Guarin ke Shenhua.
Shenhua announces signing of Columbian midfielder @fguarin13 from @inter. pic.twitter.com/upfIrAGlGn
— Shenhua FC News (@shanghaishenhua) January 27, 2016
Kalau dilihat dari sudut pandang ekonomi, transfer sang gelandang merupakan langkah tepat buat mendatangkan profit. Secara kasar, Inter meraih keuntungan 500 ribu euro dari selisih nilai transfer Guarin.
Klub berjulukan Nerazzurri (Hitam-Biru) itu membeli Guarin secara permanen dari Porto seharga 11 juta euro pada Juli 2012.
Sebelumnya, Inter juga mengeluarkan 1,5 juta euro untuk biaya pinjam sang pemain dari Porto pada Januari 2012. Jika dijumlahkan, transfer Guarin memakan biaya total 12,5 juta euro.
Penghematan lebih besar muncul dari sektor gaji. Di Inter, Guarin diganjar upah 2,8 juta euro per musim. Sebelum dijual, pemain berusia 29 tahun itu masih terikat kontrak sampai 2017.
Karena ikatannya selesai prematur, Inter tak perlu membayar sisa 1,5 tahun kontrak Guarin dengan upah tersisa 4,2 juta euro.
Penjumlahan profit transfer senilai 500 ribu euro dan penghematan gaji 4,2 juta euro itulah yang masuk neraca keuntungan Inter menjadi 4,7 juta euro.
Jumlah tersebut tentu belum menghitung depresiasi alias penyusutan terhadap nilai Guarin selama empat tahun.
Namun, jika data di Transfermarkt menjadi acuan lagi, Inter juga meraup untung atas penjualannya. Uang 13 juta euro yang masuk kas Inter lebih besar dari nilai pasar Guarin saat ini yang mencapai 10,5 juta euro.
Walau tidak drastis, keuntungan Nerazzurri dari penjualan Guarin layak diapresiasi mengingat sang pemain termasuk komoditas yang paling mungkin dijual klub pada bursa Januari ini.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | transfermarkt |
Komentar