Djarum Foundation memberikan penghargaan kepada para atlet PB Djarum yang telah mengukir prestasi cemerlang sepanjang 2015 dengan nilai total sebesar Rp 438,8 juta.
"Pemberian penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dan komitmen Djarum Foundation dalam mendukung pencapaian prestasi para pemain. Tradisi ini kami lakukan untuk meningkatkan prestasi pemain," kata Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin di Plasa Senayan, Jakarta, Rabu (27/1/2016). Yoppy.
Sepanjang 2015, prestasi yang diukir pemain PB Djarum, yaitu Kejuaraan Nasional 2015.
Dari lima nomor yang dipertandingkan di kelompok taruna, tiga gelar di antaranya diborong pemain klub yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah, itu. Mereka adalah Desandha Vegarani Putri (tunggal putri), Serena Kani/Mychelle Christine (ganda putri), dan Rinov Rivaldy/Vania Arianti Sukoco (ganda campuran).
Atas prestasi itu, para tarunan ini mendapat apresiasi berupa deposito BCA yang nilainya Rp 12 juta untuk juara nomor tunggal, dan Rp 8 juta untuk juara di nomor ganda.
Penghargaan juga diberikan kepada para juara Djarum Sirkuit Nasional Li-Ning Open 2015 kelompok taruna dan remaja.
Mereka adalah Mychelle Chrytine Bandaso (kelompok taruna dengan 5 kali juara), Ribka Sugiarto (remaja/5 kali juara), Yantoni Edy Saputra (taruna/4 kali juara). Ardi Nugroho (remaja/4 kali juara), dan Desandha Vegarani Putri (taruna/3 kali juara). Total bonus buat kelima pemain tersebut adalah Rp 50,8 juta.
Michelle juga mendapat penghargaan atlet muda PB Djarum berprestasi 2015, dan berhak atas hadiah tambahan sebesar Rp 25 juta.
"Kami berharap para pemain yang mampu meraih gelar juara bisa meningkatkan prestasi dan tidak boleh puas sampai di situ saja," ucap Yoppy.
"Untuk pemain yang belum berprestasi, penghargaan ini diharapkan bisa semakin memacu mereka untuk berlatih lebih keras, disiplin, dan tekun. Kelak bisa menjadi juara seperti rekan-rekannya yang lain, yang sudah juara," tutur Yoppy.
Yoppy juga meminta agar generasi emas PB Djarum bisa terus muncul, terutama, di sektor tunggal putra yang sampai saat ini belum bisa.
"Seperti diketahui, atlet ganda remaja dan taruna, sudah mulai berkilau emasnya. Namun, di sektor tunggal masih belum berkilau, terutama tunggal putra perlu kerja keras untuk mewujudkan dari yang belum emas. Mudah-mudahan ke depan bisa menjadi kilo emas untuk PB Djarum," kata Yoppy.
Direktur Latihan PB Djarum, Fung Permadi mengatakan tahun lalu prestasi tunggal putra di sirnas untuk kategori U15, U17, dan U13 sudah mulai terlihat.
"Pada nomor tunggal putra ada gap cukup jauh setelah Ihsan (Maulana Mustofa) dan Bayu (M. Bayu Pangisthu) ke pelatnas. Untuk keluompok U-16 belum bisa memberi hasil memuaskan.
"Untuk tunggal putri gambaran 4-5 tahun lalu saya kira sudah bisa berbicara di tingkat internasional. Tetapi untuk sektor di luar tunggal hasilnya bisa dipertanggung jawabkan.
Oleh karena itu, menurut Fung, PB Djarum meminta pelatih untuk lebih jeli mencari bibit baru.
"Selain masalah regenerasi, pelarih matanya harus tajam untuk melihat prestasi dan mengamalkan ilmu yg dipelajari. Menghadapi atlet yang masih muda tidak bisa burn out atau over capacity," kata Fung.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | - |
Komentar