Musim ini tak terlalu baik buat sebagian penjaga gawang di klub Eropa. Mereka punya kualitas dan nama besar, tapi terkadang harus bersedia duduk di bangku cadangan menjadi nomor dua menyaksikan rekan kiper lain yang berdiri di bawah mistar gawang.
Beberapa klub elite di Benua Biru memiliki keistimewaan punya dua orang kiper bagus di skuatnya. Setelah beberapa pekan berjalan, sudah mulai terlihat siapa yang memegang status sebagai kiper utama.
Di Premier League, Chelsea punya Petr Cech dan Thibaut Courtois. Pemilik nama terakhir menjadi penjaga gawang utama.Arsenal juga punya Wojciech Szczesny serta David Ospina, kiper Kolombia yang bersinar di Piala Dunia Brasil 2014. Ospina belum pernah tampil di EPL.
Manchester City membeli Willy Caballero sebagai pesaing Joe Hart. Di Jerman, Bayern Muenchen mendatangkan Pepe Reina di awal musim sebagai deputi Manuel Neuer.
Bergeser ke Spanyol, tiga klub terkuat La Liga merekrut total lima penjaga gawang baru di awal musim ini. Real Madrid mendatangkan Keylor Navas, yang ternyata menjadi deputi Iker Casillas.
Atletico harus memecahkan rekor kiper paling mahal di liga saat memboyong Jan Oblak dari Benfica dengan harga 16 juta euro (setara 245,5 miliar rupiah). Atletico juga mendatangkan Miguel Angel Moya.
Oblak direncanakan sebagai kiper utama, tetapi justru Moya yang tampil baik saat rekannya itu mengalami cedera. Situasi yang mirip juga dialami oleh Barcelona.
Selepas kepergian Victor Valdes dan Jose Pinto, El Barca memboyong Marc-Andre Ter Stegen senilai 12 juta euro dari Gladbach. Mereka juga membeli Claudio Bravo yang sebetulnya diproyeksikan sebagai penjaga gawang kedua.
Namun, nasib berkata lain. Ter Stegen justru cedera di awal musim dan Bravo mengambil alih tugas secara sempurna. Ia selalu tampil di enam laga awal Barca di La Liga dan sanggup menjaga gawangnya steril dari enam pertandingan itu.
Editor | : | Rizki Indra Sofa |
Sumber | : | Guardian, Marca |
Komentar