Kala mencetak gol ke gawang Everton akhir pekan lalu, Steven Gerrard meluapkan kegembiraan dengan cara mengangkat tangan kanannya tepat ke samping telinga.
Selebrasi itu jelas ia tujukan kepada para kritikus yang belakangan kerap menyerangnya. Kendati demikian, kritik tak serta merta musnah. Gerrard dianggap masih belum mantap dalam melakoni peran sebagai holding midfielder alias gelandang bertahan.
Sebagai seorang holding midfielder, Stevie G tak cukup baik dalam mendistribusikan bola. Dalam duel Derbi Merseyside kontra Everton, ia cuma melepas 35 operan, alias kalah banyak dari Jordan Henderson (65 operan), Dejan Lovren (50), Martin Skrtel (45), Alberto Moreno (41), Raheem Sterling (40), dan Adam Lallana (40).
Statistik lain yang akan kian menyudutkan Gerrard adalah soal akurasi operan. Rasio operan tepat sasaran kolektor 114 cap bagi Inggris itu berada di angka 86,4 persen. Catatan itu kalah jauh dengan akurasi milik holding midfielder jempolan semodel Toni Kroos (93,2 %), Sergio Busquets (91,8 %), atau Cesc Fabregas (90,1 %).
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar