Tekanan tengah dirasa arsitek Lazio, Stefano Pioli. Duel melawan Palermo, Senin (22/9), merupakan pertaruhan pekerjaan Pioli. Jika kembali kalah, lelaki berusia 48 tahun itu dapat kehilangan jabatannya sebagai pelatih Lazio.
Pemecatan bukan hal baru bagi Pioli. Palermo lebih dulu memutus hubungan kerja keduanya hanya 90 hari setelah Pioli ditunjuk sebagai juru taktik I Rosanero pada 10 Juni 2011.
Suporter Lazio sudah berang dan menyatakan ketidakpuasan mereka kepada tim dan sang pembesut setelah dibekuk Genoa 0-1 Kamis (25/9). Presiden Biancoceleste, Claudio Lottito, pun mengeluarkan pernyataan.
"Memang, terlalu awal memikirkan kinerja pelatih sekarang. Saya percaya bahwa dalam jangka panjang, etika bekerja dan semangat kolektivitas akan muncul. Namun, saya sudah berkata kepada Pioli bahwa sekarang, lebih dari segalanya, kemenangan adalah hal yang paling penting," ucap Lottito kepada Tutto Mercato Web, Jumat (26/9).
Sampai giornata keempat Serie A 2014/15, Lazio cuma menang sekali dan kalah tiga kali. Ini start terburuk klub ibu kota Italia itu sejak 1960/61!
Mencuri tiga poin dari kandang Palermo bukan misi enteng. Meski belum pernah menang di liga musim ini, Palermo sukses menahan imbang rival-rival berat macam Internazionale 1-1 (21/9) dan Napoli 3-3 (24/9).
Selain itu, Luca Rigoni dkk. belum pernah dikalahkan di depan suporter setia mereka di Stadio Renzo Barbera di Serie A musim ini.
Lazio butuh kekuatan penuh saat menyambangi Palermo. Kabar baik bagi mereka, penyerang Stefano Mauri sudah fit sepenuhnya dan siap berperang di pekan kelima ini.
Pioli tentu berharap striker gaek, Miroslav Klose, dapat berkontribusi oke. Pria Jerman itu sudah dua kali membobol jala Palermo sepanjang partisipasinya di Serie A.
Kubu tuan rumah juga punya jagoan yang sedang tajam, Franco Vazquez. Gelandang Argentina ini telah membukukan tiga gol dari empat laga liga, termasuk kontra Inter dan Napoli.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Theresia Simanjuntak) |
Komentar