Sudah lama sepak bola Bali tidak “berbicara” di pentas kompetisi nasional. Derajat sepak bola Bali sempat terangkat di level nasional berkat kiprah Gelora Dewata di era Galatama dan Perseden Denpasar pada 2003, tetapi setelah itu tak ada lagi. Pada masa LPI memang ada Bali Devata, tetapi umur klub tak panjang karena memilih keluar dari Bali.
Ketua Umum Asprov PSSI Bali, I Gusti Putra Wirasana, membenarkan hal itu. “Sebenarnya atmosfer sepak bola Bali tetap tinggi, tetapi memang belum ada yang mampu menembus ke level nasional," kata Wirasana.
"Saat ini, kami punya Perseden dan PS Badung yang berambisi promosi ke Divisi Utama musim depan. Sisanya memang masih bergelut pada divisi di bawahnya serta kelompok usia. Jalan ke pentas nasional masih panjang,” ujar Wirasana.
Ketua Umum Asprov PSSI Bali, I Gusti Putra Wirasana mengungkapkan bahwa antusiasme warga Bali terhadap sepak bola yang masih tinggi tidak serta-merta membuat investor melirik klub lokal. Akibatnya, selama ini klub seperti PS Badung, PS Gianyar, Perst Tabanan, Undhiksa Buleleng, dan Persaka Karangasem hanya mengandalkan APBD dari pemerintah daerah setempat untuk membiayai aktivitas mereka.
“Pendanaan menjadi kendala terbesar bagi mayoritas klub asal Bali untuk berkiprah ke level lebih tinggi. Setiap berambisi naik kasta, klub seolah mentok karena keterbatasan anggaran,” ucapnya.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Aning Jati, Yan Daulaka, Yosrizal
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar