Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Saktiawan Sinaga Cinta Timnas dan Keluarga

By Caesar Sardi - Kamis, 16 April 2015 | 18:24 WIB
Ilustrasi.
Dok. BOLA
Ilustrasi.

Rasa bangga dan cinta saat membela tim nasional, terutama nanti ketika turun di ajang bergengsi Piala Asia 2007, harus diredam sementara dari benak Saktiawan Sinaga. Striker asal PSMS itu punya masalah keluarga.

Hal itu pula yang membuatnya harus meninggalkan pelatnas di Solo dua minggu lalu. Padahal punggawa timnas sudah melarangnya sekuat tenaga. “Kami sudah menyarankan agar demi timnas ia sedikit melupakan masalahnya, tapi terlalu berat buat Sakti,” terang Andi Darussalam, manajer timnas.

Sakti pun menolak jika disebut tak mau membela timnas. “Bohong! Bohong jika ada pemain yang tidak mau dipanggil masuk timnas. Terus terang saja ya, jika bisa masuk skuad timnas, nilai dan gengsi kami secara otomatis akan naik. Hal seperti itulah yang kurasakan selama ini,” tegas Sakti.

Namun, entah mengapa, dua hari menjelang pengumuman akhir, ia tiba-tiba melayangkan surat kepada PSSI dan menyatakan mengundurkan diri dari timnas.

“Selain lewat surat, aku juga sudah ngomong dengan sekretaris timnas, Chandra Solehan. Aku juga menelepon Nurdin Halid untuk minta maaf,” sebut tambah Sakti.

Sebelumnya Saktiawan Sinaga tidak ingin membeberkan alasan pengunduran dirinya dari timnas. “Sangat tidak etis untuk dipublikasikan,” katanya kepada BOLA di kediamannya di perumahan Medan Johor.

Menurut Sakti, akibat persoalan itu, konsentrasinya terpecah. “Aku sangat bingung karena harus memilih antara keluarga dan karier. Aku harus menyelamatkan keluargaku, tapi aku juga cinta timnas,” ujar Sakti.

Namun, sejak Rabu lalu ia sudah bergabung lagi di timnas lantaran masalah keluarga itu kini sudah beres. “Kemarin aku harus mengikuti sidang di pengadilan dan jadwal persidangannya tidak menentu.”

Nasib Sakti

Untuk bisa kembali masuk dalam tim utama 23, nasib Sakti penuh tanda tanya. Sejak mengundurkan diri, manajemen timnas langsung mencoretnya dari tim 30. Padahal, jika namanya masuk dalam daftar 30 pemain, kemungkinan ia masuk sangat besar.

Hal ini memungkinkan karena Manual AFC untuk Piala Asia 2007 memperkenankan dilakukannya pergantian pemain dalam satu tim selambat-lambatnya enam jam sebelum kick-off.

Pergantian harus memenuhi beberapa syarat. Misalnya, untuk mengganti pemain yang cedera harus disertai surat keterangan dari tim medis timnas yang kemudian dilegalisasi tim medis AFC. Penggantian itu pun harus diambil dari tujuh nama pemain yang masuk tim 30.

Sementara itu nama Sakti tak ada dalam tim 30. Guna memasukkan namanya ke tim 30 saja kini sudah terlambat, apalagi masuk ke tim 23. “Kalau berdasar aturan itu, kansnya sulit. Tapi saya sudah berbicara dengan ofisial dari AFC, kemungkinan untuk mengubahnya hanya bisa dilakukan atas persetujuan Mohamed bin Hammam. Saat ini, Ketua Umum PSSI sudah meminta dispensasi ke Presiden AFC tersebut,” ungkap Nugraha Besoes, Sekjen PSSI.

Rasanya peluang Sakti sangat kecil. Menurut Nugraha, Jepang yang hanya meminta pengunduran jadwal pendaftaran pemain saja ditolak AFC. “Kita lihat saja apakah Sakti masih bisa disusulkan lagi. Namun, sampai saat ini belum ada konfirmasi apa pun,” tutur Nugraha.

(Penulis: Ary Julianto, Marwis Umsa)


Editor : Caesar Sardi
Sumber : BOLA Edisi No. 1.734, Jumat 22 Juni 2007


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X