Jadwal pertandingan Liga Djarum Indonesia 2007 rupanya masih kendala utama dalam pelaksanaan kompetisi. Namun, perubahan jadwal musim ini, delapan kali, masih terbilang lebih baik di banding musim lalu yang lebih dari 15 kali!
Perubahan itu sendiri lebih disebabkan faktor eksternal misalnya empat kali lantaran Liga Champion Asia, dua kali karena kendala lapangan penerbangan, satu kali karena kendala pertandingan timnas U-23, dan sekali karena adanya larangan dari pihak berwajib di Pasuruan.
“Secara garis besar kami cukup puas dengan pelaksanaan kali ini meski perlu meningkatkannya lagi di putaran kedua nanti terutama kinerja perangkat pertandingan dan panpel,” ujar Andi Darussalam Tabusala, Direktur BLI.
Andi pun menilai pelaksanaan kompetisi dari sisi panpel patut dinilai 6,5, sementara pelaksanaan administrasi sudah mencapai poin tujuh.
Bagi klub, salah satu yang patut disorot soal jadwal kompetisi yang sering berubahubah. “Ekses perubahan jadwal itu bisa mengganggu performa pemain karena program dan pola latihan pun harus ikut berubah. Kami sangat merasakannya,” ujar Lilik Suhartoyo, manajer Persebaya.
Secara materi klub juga rugi. “Biaya membengkak jika ada pengunduran jadwal yang terlalu sering. Padahal, kami juga harus berkiprah di dua ajang berbeda, LI dan Copa,” kata Udik Djanuantoro, asisten manajer Persekabpas tanpa menyebutkan berapa kerugian timnya.
Karena itu Udik berharap pada putaran kedua nanti tidak ada lagi perubahan jadwal di tengah jalan. “Kami butuh konsistensi. Tanpa itu mustahil, output dari kompetisi ini bisa bagus,” tutur Udik.
Tanpa Toleransi
Pada putaran kedua nanti, BLI juga sudah memberi peringatan kepada Persija dan Persitara menyangkut pertandingan mereka yang bertabrakan dengan agenda Pilkada Gubernur DKI, Agustus nanti. Begitu pula dengan klub lain yang daerahnya akan menghadapi pilkada.
“Kami tak menoleransi adanya penundaan jadwal karena pilkada. Jika ada larangan dari pihak keamanan menyangkut pertandingan di Jakarta, maka harus dilaksanakan di stadion lain atau di luar kota,” tegas Andi.
Hal ini menyikapi perizinan keamanan yang sulit kala Persitara menggelar laga Copa beberapa minggu lalu. BLI sendiri saat ini sudah merumuskan aturan baku menyangkut Super Liga.
“Juli ini kami akan panggil tim peserta, dua klub setiap pemanggilan untuk verifikasi,” jelas Andi. Salah satu syarat mutlak dalam Super Liga nanti adalah stadion harus memiliki lampu penerangan memadai. Pada LI 2008 kompetisi akan digelar malam hari saat bulan suci Ramadhan.
(Penulis: Ary Jualianto, Fahrizal Arnaz)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | BOLA Edisi No. 1.734, Jumat 22 Juni 2007 |
Komentar