Bellaterix Manuputty mengeluhkan kondisi angin yang cukup ekstrim di lapangan Gyeyang Gymnasium, Incheon. Faktor inilah yang membuatnya kesulitan menghadapi unggulan pertama Tiongkok, Li Xuerui, pada perempat final bulu tangkis Asian Games 2014, Jumat (26/9).
Bellaterix, satu-satunya tunggal putri Indonesia yang tersisa, dipaksa mengakui keunggulan Li. Ia menyerah 9-21 di gim pertama.
Di gim kedua, setelah berpindah lapangan, Bellaetrix sempat unggul 11-5. Namun, Li mampu menyamakan kedudukan di angka 18-18 dan menyudahi gim ini dengan skor 21-19.
“Saya sempat shock dengan kondisi angin di gim pertama. Saya kesulitan mengontrol bola,” kata Bellaetrix.
“Awal pertandingan game kedua, Li banyak mati sendiri karena dia tidak bisa mengatasi angin saat mengembalikan bola-bola atas. Dia agak bingung, dia mau angkat bola tapi sering tanggung karena posisi lapangannya melawan arah angin," imbuhnya.
Tunggal putri Indonesia lainnya, Linda Wenifanetri, sudah lebih dulu angkat koper. Ia tersingkir di laga pertama melawan unggulan kedua Tiongkok, Wang Yihan.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar