1 menjadi sia-sia karena Real Madrid pun mengumpulkan tiga poin di saat bersamaan atas Mallorca.
Sebelum Madrid mendapat gol kedua melalui tandukan Mahamadou Diarra di menit ke-79, empat gol yang dipersembahkan Carles Puyol, Lionel Messi (2), dan Ronaldinho disambut sangat antusias. Barcelonistas sudah membayangkan betapa nikmatnya menjungkalkan Madrid dari singgasana di partai terakhir.
Tapi, tambahan satu gol dari Gianluca Zambrotta pada masa injury time, setelah Nastic memperkecil kekalahan di menit ke-82 melalui Grahn, hanya disambut kekhawatiran. Apa gunanya menang besar bila nilai Barca dan Madrid kembali sama? Penilaian berdasarkan head to head mengalahkan The Catalans.
Secara sportif, Frank Rijkaard mengakui kekalahannya. “Kami semua sedih. Itu normal. Kami harus memberi selamat pada Madrid. Kini saatnya memandang ke depan, lupakan permasalahan kemarin. Yang penting jangan pernah kehilangan harga diri!” ujarnya pada Sport.
Seperti kata-kata penghiburan dari Andres Iniesta, “Kompetisi tidak ditentukan oleh satu kekalahan!”
(Penulis: Weshley Hutagalung)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 19 Juni 2007, BOLA Edisi No. 1.733 |
Komentar