Merealisasikan bantuan FIFA berlabel FIFA Goal Project ternyata tidak semudah seperti yang diprediksi PSSI. Proses bantuan berupa pembangunan lapangan sintetis berstandar internasional senilai Rp5 miliar itu masih dalam tahapan administrasi. Sekjen PSSI, Joko Driyono, mengatakan banyak prosedur yang harus diikuti FIFA untuk membangun lapangan yang dijanjikan.
“Salah satunya terkait perizinan pemakaian kawasan Sawangan, Depok. Kami membuat surat komitmen pemakaian selama 20 tahun (syarat dari FIFA) pada 2013. Jadi, masih perlu direvisi lagi dengan tahun terkini,” katanya.
“Sebenarnya, pihak kontraktor sudah beberapa kali datang untuk meninjau lokasi. Namun, kami tidak tahu tentang kontraktor itu. Pemilihan tender ada di tangan FIFA. PSSI hanya menyiapkan lahan untuk merealisasikan FIFA Goal Project. Sama sekali tidak ada uang yang mengalir ke kas PSSI,” ucap Joko.
Selain pembangunan lapangan sintetis dari FIFA, PSSI berniat menjadikan Sawangan sebagai pusat pembinaan usia muda. Jadi, penyediaan lapangan tambahan, mes, dan fasilitas pendukung lain juga akan dibangun oleh PSSI. “Dana yang dihabiskan bisa mencapai Rp30-40 miliar. Bantuan FIFA hanya sebagian kecil,” kata Joko.
Saat ini, kawasan Sawangan sudah pernah digunakan untuk kebutuhan timnas U-19 B, seleksi timnas U-14 dan U-17, serta timnas futsal. Beberapa fasilitas sudah diperbaiki, seperti mes pemain dan salah satu hall untuk lapangan futsal.
“Kami menargetkan pada Desember atau Januari lapangan hasil bantuan dari FIFA itu sudah jadi. Saat proses pembangunan, ada kemungkinan pelatnas Indonesia U-14 dan U-17 yang dimulai pada awal Oktober akan dipindah. Opsi sementara akan digelar di Yogyakarta,” tutur Joko, yang juga menjabat CEO dari PT Liga Indonesia.
Kukuh Wahyudi
Editor | : | Wisnu Nova Wistowo |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar