Memilih antara dua pilar terbaik jelas bukan hal yang nyaman untuk dilakoni. Namun, inilah dilema yang tengah dihadapi Frank Rijkaard soal Samuel Eto’o dan Ronaldinho. Untuk musim mendatang, sang entrenador dipaksa mendepak satu di antara mereka berdua.
“Segalanya bergantung pada hasil malam ini (partai terakhir Primera Division La Liga). Pihak klub (Barcelona) akan menentukan siapa dari mereka yang bakal dilepas, Samuel Eto’o atau Ronaldinho,” ujar Enzo Bronzetti, agen Real Madrid untuk wilayah Italia.
Sepintas memang terlihat janggal karena komentar tentang masa depan pemain El Barca justru keluar dari mulut agen El Real. Akan tetapi, kebenarannya pantas diyakini lantaran kedekatan erat Bronzetti dengan klub-klub Serie A, terutama AC Milan.
Nah, Eto’o dan Dinho sedang diincar I Rossoneri. Bahkan tak sebatas diminati. Kabarnya Eto’o malah sudah memilih San Siro sebagai destinasi berikut setelah ia menanggalkan seragam kebesaran Blaugrana. “Jika harus memilih, Eto’o condong ke Milan,” kata Bronzetti lagi.
Jika melihat kontribusi Eto’o sebagai aktor penting dalam tiga trofi prestisius Barca sepanjang dua musim ke belakang (dua primera dan satu Liga Champion), langkah para petinggi Camp Nou sangatlah tidak populis, bahkan bisa dibilang cenderung irasional.
Namun, kenyataannya friksi internal dalam tubuh Azulgrana sudah sebegitu besar. Jika tidak, mustahil Eto’o secara terang-terangan berani menunjukkan kondisi tak kondusif ini pada media. Dalam dua kesempatan berbeda, Eto’o sempat “menyerang” Rijkaard dan Dinho.
Amarahnya pada Rijkaard ditunjukkan lewat penolakan masuk sebagai pemain pengganti (vs Racing Santander) saat waktu normal tinggal menyisakan lima menit. Keesokan harinya, Eto’o menambah bobot ketegangan dengan mempertanyakan itikad sang bos.
Keputusan Laporta
Sementara itu, ketidaksukaan Eto’o pada Dinho jelas tampak saat dirinya melakukan selebrasi gol dengan menghampiri kiper Victor Valdes. Padahal, gol tersebut merupakan assist akurat Dinho. Meski di konferensi pers pascalaga Eto’o membantah ada sesuatu, aksi tersebut sudah cukup untuk membentuk opini negatif publik.
“Saya sama sekali tak memiliki masalah dengan siapa pun, termasuk dengan Eto’o. Masa depan Eto’o murni menjadi keputusan petinggi klub,” ujar Rijkaard. “Saya pikir kami punya sederet pemain bagus. Namun, kami harus berefleksi lalu menganalisis sebelum memutuskan sesuatu.”
Menurut situs pro Barca, El Mundo, presiden klub Joan Laporta akan memaparkan rencana strategis musim 07/08 pada Selasa (19/6). Apakah pencoretan Eto’o termasuk di dalamnya? Atau justru Dinho?
Yang jelas keduanya dihargai Milan sebesar 25 juta euro. Uang ini tentu berarti besar jika Barca benar ingin membeli Thierry Henry dari Arsenal.
(Penulis: Sapto Haryo Rajasa)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 19 Juni 2007, BOLA Edisi No. 1.733 |
Komentar