Bagi Freddy Gorey, masuk ke camp DBL 2014 adalah prestasi tersendiri. Ia sebelumnya masuk ke camp DBL 2011 ketika masih melatih di SMA Methodist 2 Medan.
Saat itu Freddy terpilih sebagai pelatih DBL Selection 2011 yang bertanding di Australia. Ia membawa pebasket terpilih bermain di kota Burnbury, Albany, dan Perth. "Dinginnya tidak tahan saya saat itu," kenang Freddy.
Setelah hijrah ke Jakarta dan Banten, pelatih sarat pengalaman ini menjadi asisten di SMAN 3 Jakarta. Baru pada tahun 2014, Freddy dipercaya sebagai pelatih kepala tim putri di SMA 3 Teladan menggantikan Jacky I Hatta. Jacky melatih di WNBA, MP Predator.
"Sejujurnya, saya sangat ingin belajar bola basket di AS. Karena itu saya tidak akan sia-siakan kesempatan emas ini. Saya akan habis-habisan bersaing agar bisa ke AS," ucap Freddy, bapak satu anak ini.
Kesempatan pun datang. Setelah membawa SMAN 3 Teladan menjuarai Honda DBL Jakarta, Freddy kontan terpilih sebagai pelatih terbaik. Untuk putra, pelatih SMAN 3 Jakarta, Abrizalt Hasiholan terpilih ke DBL Camp 2014.
Bersamaan dengan diumumkannya 50 besar camper putra dan putri terbaik, Senin (22/9) ini, juga diumumkan 12 coach terpilih. Freddy Marcos Gorey, salah satu coach terpilih mengungkapkan bahwa ia akan semakin meningkatkan skill dan performanya.
“Saya ucapkan terima kasih untuk rekan-rekan coach yang terus mendukung kami. Saya harap bisa menimba banyak ilmu di Honda DBL Camp,” paparnya.
Modal bahasa Inggris Freddy memang memadai. Ia pernah magang sebagai pelatih di St. Lucia di Liga Basket Pro Filipina. Saat ini Freddy menjadi asisten pelatih di tim NBL, Stadium Jakarta.
Semoga bisa terbang ke Amerika, bang Marcos!
| Editor | : | Eko Widodo |
| Sumber | : | - |
Komentar