Pada September ini, Carlos Tevez tampil konsisten dan tajam. Total empat gol dan satu assist dari tiga laga Juventus di semua ajang adalah buktinya.
Tapi, dua pertandingan terakhir, bomber asal Argentina itu ditugaskan peran berbeda oleh pelatih Massimiliano Allegri. Tevez diplot sebagai striker kedua, menopang penyerang utama, Fernando Llorente.
Dengan tugas tersebut, pria berumur 30 tahun itu diminta untuk sering mengambil bola dan jarang berada di dekat mulut gawang. Secara logika, torehan gol Tevez seharusnya menurun drastis.
Fakta di lapangan berbicara sebaliknya. Bukan sekadar tajam, Tevez sangat efektif dalam memanfaatkan peluang.
Kontra Malmo di Liga Champion, Selasa (16/9), Tevez dan Llorente sama-sama memiliki tiga tembakan akurat. Jika Llorente gagal mengukir gol, Tevez mengantongi dua.
Melawan Milan, Sabtu (20/9), eks pemain Manchester United dan Manchester City itu cuma punya sebiji percobaan on target, seperti Llorente. Namun, kembali hanya Tevez yang mencatatkan namanya di papan skor.
"Saya menyukai posisi baru ini. Saya memang tidak punya banyak peluang hari ini karena Nigel De Jong mewaspadai saya. Namun, saya dapat mencetak gol pada akhirnya," kata Tevez kepada Sky Sport Italia.
Peran lain yang tampaknya sangat disukai Tevez belakangan adalah memamerkan dirinya sebagai seorang ayah lewat perayaan gol. Pada selebrasi gol ke jala Malmo, dia menari robot untuk anak keduanya.
"Saya sudah berjanji kepada putri saya. Seharusnya saya merayakannya di laga versus Udinese. Tapi, saya lupa. Ketika saya pulang, putri saya tidak mau berbicara kepada saya," ucap Tevez pada Selasa (16/9) lalu.
Di San Siro, Tevez berganti selebrasi. Kali ini, dia mengambil dot bayi dari celananya dan memasukkannya ke mulut.
"Perayaan ini untuk putra saya yang masih bayi," demikian penjelasan ayah tiga anak itu.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Sky Sport Italia |
Komentar