Arrigo Sacchi mengatakan penggemar harus sabar dengan Milan, karena ia akan berada di belakang pelatih, Clarence Seedorf dan Adriano Galliani yang sedang mengalami krisis.
I Rossonerri mengalami nasib bruruk dari serangkaian pertandingan akhir-akhir ini. Terakhir mereka kalah 2-4 dari Parma dalam laga lanjutan Serie A, Minggu (16/3) dini hari WIB.
Sebelum dan selama pertandingan fan melakukan protes terhadap pemain seperti Ricardo Kaka dan Mario Balotelli. Sementara itu, Seedorf bertemu dengan Ultras pasca-pertandingan.
Sebagai mantan pelatih yang telah menghasilkan satu gelar Serie A dan dua Piala Eropa di akhir 1980-an, Sacchi mengatakan, pelatih harus fokus kepada sepak bola, bukan kepada para fan.
"Karena kesuksesan selama 25 tahu, apakah pantas bisa fan menantang klub dan mengecam tim? Ini adalah masalah serius," kata Sacchi kepada Radio Anch'io Sport.
"Kurangnya perhargaan dan kurangnya rasa hormat terhadap para pemain membuat tim sulit untuk tumbuh. Saya butuh dukungan yang lebih besar."
"Anda tidak bisa selalu berada di atas, ada kalanya orang lain lebih baik daripada Anda. Anda harus tahu bagaimana untuk menerima itu. Dalam sepak bola kita memiliki peradaban."
"Pemilihan orang yang tepat adalah kunci, kemudian kembali kepada fokus bermain dan pergi dan menemukan arti yang paling sesuai. Fungsi pertama, adalah bakat."
"Di Italia, kami pikir semuanya lahir di kaki para pemain, bahkan segala sesuatu berasal dari pikiran. Ketika saya tiba di Milan, Van Basten, Gullit dan Baresi tidak memenangkan Ballon d'Or, sehingga Anda perlu sebuah klub dengan ide-ide yang jelas. Milan harus seperti ini terlebih dahulu tidak hanya menang, tetapi juga mengajak," ucapnya.
Editor | : | Vessy Dwirika Frizona |
Komentar