Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Peran Tak Terukur Petr Cech, Lebih dari Sekadar Statistik

By Sabtu, 23 Januari 2016 | 14:00 WIB
Petr Cech saat membela Arsenal menghadapi Stoke City dalam lanjutan Premier League 2015-2016 di Britannia Stadium, Stoke-on-Trent, Inggris, pada Minggu (17/1/2016).
LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES
Petr Cech saat membela Arsenal menghadapi Stoke City dalam lanjutan Premier League 2015-2016 di Britannia Stadium, Stoke-on-Trent, Inggris, pada Minggu (17/1/2016).

Desember silam, Arsene Wenger mengungkapkan ke media rasa penasarannya, mungkin lebih tepat disebut penyesalan, soal berbagai kemungkinan seandainya bisa merekrut Petr Cech dari Rennes pada 2004.

Sebagaimana disampaikan ke berbagai media Inggris, Wenger sebenarnya cukup yakin bisa merekrut Cech yang ketika itu masih berusia 21 tahun.

Hanya, Arsenal dan Wenger akhirnya harus gigit jari setelah Cech malah hijrah ke Chelsea lewat gerak kilat Roman Abramovich.

"Kami semestinya bisa lebih cepat dibanding Chelsea pada hari itu, terlebih karena saya juga kenal dekat dengan agennya Frederic Dobraje (yang juga mengageni Robert Pires dan Pascal Cygan)," kata Wenger di Dailymail.

Sebelas tahun jelas bukan waktu singkat, tapi penantian Wenger bisa jadi akan berbuah manis pada akhir musim.

Cech, di mata Sang Profesor, tetaplah kiper kelas dunia yang akan menjadi keping terakhir Tim Gudang Peluru untuk meraih gelar juara Premier League pertama dalam 12 tahun terakhir.

"Tidak ada dalam sejarah sebuah tim bisa memenangi hal besar tanpa kiper yang hebat. Selama 30 tahun berkecimpung di sepak bola, saya sudah belajar betapa kiper merupakan posisi yang paling kurang dihargai dan mungkin yang paling vital untuk bisa meraih gelar," ucapnya.

Tenteram

Bila menilik keberhasilan The Gunners memuncaki klasemen sementara Premier League, keyakinan Wenger tentu ada benarnya.

Berbagai statistik memperlihatkan krusialnya peran Cech bagi tim asal Kota London tersebut.

Cech mencatatkan clean sheet ke-10 di Premier League 2015/16 saat Arsenal bermain imbang di markas Stoke akhir pekan lalu.

Tidak ada kiper Liga Inggris lain yang bisa menorehkan partai tanpa kebobolan sebanyak itu.

Aksi di Britannia Stadium itu pula yang membuat Cech kian menjauh dari pesaing-pesaingnya di daftar pemilik rekor clean terbanyak sepanjang sejarah Premier League.

Penjaga gawang berkebangsaan Republik Ceska tersebut kini sudah mengemas 172 clean sheet dalam 355 penampilan.

Cech memang bukan kiper dengan penyelamatan paling banyak di Liga Inggris musim ini.


Penjaga gawang Arsenal, Petr Cech, tampil pada laga Premier League kontra Aston Villa di Stadion Villa Park, Minggu (13/12/2015).(Michael Regan/Getty Images)

Ia "hanya" berada di peringkat ketiga dengan 72 penyelamatan alias kalah dibanding Jack Butland (Stoke/81 penyelamatan) dan Tim Howard (Everton/75).

Arsenal juga bukan tim yang paling sering menerima tembakan dari lawan (rata-rata 12 tembakan per partai alias ada di peringkat ke-13).

Tembakan yang mengarah tepat ke gawang Cech bahkan "baru" 91 kali, lebih sedikit dibanding beberapa kiper lain termasuk Howard (107) atau Butland (102).

Data tersebut sekilas memperlihatkan Cech diuntungkan ketangguhan para pemain bertahannya menghalau serangan lawan.

Namun, justru peran Cech yang tak bisa diukur oleh statistik mana pun karena kiper 33 tahun itu yang membuat  rekan-rekannya tampil lebih baik.

Kiper hebat tidak bisa diukur hanya dari kemampuannya menahan tembakan lawan, tetapi juga kemampuan membuat rekan setim merasa aman dan tenang dengan keberadaannya di bawah mistar.

Persis seperti itulah efek yang diciptakan Cech di Arsenal.

[video]http://video.kompas.com/e/4702838816001_ackom_pballball[/video]

"Cech adalah kiper hebat. Keberadaannya di belakang membuat kami lebih tenteram," kata bek Arsenal asal Brasil, Gabriel Paulista.

Suara senada datang dari Per Mertesacker. "Jika lawan punya peluang bagus mencetak gol, Petr akan bisa melakukan sesuatu.

Dia selalu menjadi penyelamat dan hal itu yang mengangkat kepercayaan diri pemain lain, tidak hanya bek," tuturnya.

Seperti kata pemain timnas Jerman yang disebut terakhir, efek kehadiran Cech tak cuma dirasakan pemain belakang.

Seperti diakui Theo Walcott di situs resmi klub, pemain-pemain Arsenal sempat terpukul dengan hasil imbang tanpa gol kontra Stoke pekan lalu itu.

[video]http://video.kompas.com/e/4710647341001_ackom_pballball[/video]

Fakta bahwa Man. United, Man. City, dan Chelsea (tiga klub lain di empat pos teratas Premier League musim lalu) kalah di markas Stoke City tidak bisa menghibur hati. Kegusaran itu baru reda setelah Cech angkat bicara dan memompa semangat rekan-rekannya.

"Dia mengembalikan keyakinan semua orang dengan berkata bahwa satu poin di markas Stoke sudah sangat bagus. Kami mesti mendengarkannya karena dia telah berada di level teratas dan memenangi banyak gelar. Jika kami punya kepercayaan seperti yang dimiliki Cech, kami bisa meraih yang terbaik," kata Walcott.

Saat kompetisi mulai menjelang fase krusial seperti sekarang, sukses sebuah tim kerap tergantung pada elemen tak terukur bernama mental juara.

Karakter yang telah lama hilang dari Arsenal itulah yang dikembalikan oleh Cech.

Penulis: Andrew Sihombing

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA Edisi 2.650


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X