Seperti dilansir Juan Ignacio Garcia-Ochoa dan Pablo Polo dari Marca, situs Football Leaks telah merilis satu set dokumen berisi kontrak winger Real Madrid, Gareth Bale, yang tidak bisa memperkuat klub Premier League lagi sampai Juni 2019.
Di antara banyak detail yang menarik, Tottenham bertindak cerdas dengan membuat hambatan untuk setiap pesaing di Liga Inggris dalam menggaet Bale.
"Tottenham melindungi diri terhadap kemungkinan Real Madrid menjual Bale ke sesama klub Premier League," tulis Garcia-Ochoa dan Polo, yang diberitakan Bleacherreport, Kamis (21/1/2016).
"Sampai 30 Juni 2019, Spurs memiliki hak untuk melakukan penolakan pertama pada setiap tawaran yang datang kepada Bale," lanjut pernyataan itu.
Agen Bale, Jonathan Barnett, menyatakan rasa cemas akibat bocornya dokumen-dokumen tersebut ke publik.
"Harus ada penyelidikan dan investigasi independen karena ini keterlaluan," ujar Barnett.
"Ada yang perlu meminta maaf dari Football Association, baik untuk klub maupun pemain," tuturnya.
Barnett menambahkan, "Saya pikir suatu hal yang memalukan ketika orang bisa mendapatkan data semacam itu. Hal ini menunjukkan ketidakpedulian untuk klub dan pemain."
Keberadaan klausul ini memberikan titik terang terkait rumor kepindahan Bale ke Manchester United.
Menurut Jonathan Northcroft dari Sunday Times, Red Devils telah menyiapkan 90 juta poundsterling (Rp 1,7 triliun) untuk meminang pilar lini serang Madrid itu.
Suatu hal wajar jika Man United begitu kepincut ingin merekrut Bale. Performa dia semakin menggila semenjak bergabung dengan Si Putih.
Tahun perdana Bale berseragam Madrid dihiasi dengan empat trofi bergengsi, termasuk titel Liga Champions. Kini, dia sudah membukukan 52 gol dari 109 penampilan di semua kompetisi.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | bleacherreport |
Komentar