Pelatih sekaligus paman Rafeal Nadal, Toni Nadal, tidak menutup kemungkinan bahwa anak didiknya akan mencari pelatih baru menyusul hasil buruk di Australia Terbuka.
"Saya mengerti bahwa ukuran di olahraga ini adalah hasil, dan jika kamu harus membuat perubahan, kamu harus melakukannya," kata Toni kepada radio Spanyol, Candena Cope, Rabu (21/1/2016).
Nadal langsung tersingkir pada babak pertama Australia Terbuka di Melbourne Park setelah kalah 6-7(6), 6-4, 6-3, 6-7(4), 2-6 dari Fernando Verdasco (Spanyol), Selasa (19/1/2016).
"Kalah terlalu awal di Australia Terbuka merupakan salah satu kekecewaan terbesar yang pernah kami derita karena dalam empat bulan terakhir kami bermain sangat bagus," ujar Toni.
Setelah kekalahan dari Verdasco, Nadal mengakui bahwa permainan agresif yang saat ini banyak diterapkan pemain lebih sulit untuk dia atasi.
"Semua pemain memukul bola dengan keras dan mencoba meraih poin di posisi apa pun. Pertandingan jadi sedikit lebih gila untuk aspek ini," kata pemain 29 tahun tersebut.
Toni juga mengakui bahwa keponakannya mengalami kesulitan untuk mengubah gaya bermain.
"Strategi yang dia mainkan sepanjang hidupnya kini sedikit tidak cocok. Tidak mudah untuk mengubah gaya bermain setelah 15 tahun," kata Toni.
Sejak ikut turnamen Grand Slam pada Wimbledon 2003, Nadal baru dua kali kalah pada babak pertama.
Sebelum di Australia Terbuka 2016, dia kalah 6-7(4), 6-7(8), 4-6 dari Steve Darcis (Belgia) pada babak pertama Wimbledon 2013.
Nadal sudah mengoleksi 14 gelar turnamen Grand Slam dan yang pertama diraih pada Prancis Terbuka 2005.
Sejak itu, dia selalu meraih minimal satu gelar turnamen Grand Slam dalam satu musim. Rekor tersebut terhenti pada tahun lalu.
Pada 2015, Nadal bahkan tak pernah sekali pun menembus partai final turnamen Grand Slam.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | afp |
Komentar