Striker Milan, Carlos Bacca, musim ini sudah dua kali melakukan gerakan rabona sebagai upaya menjebol gawang lawan. Aksi pertama memancing amarah pelatih, namun Bacca akhirnya sukses pada usaha yang kedua.
Bacca tak cuma dikenal sebagai striker yang haus gol. Sebagai bomber asal Amerika Selatan, lebih tepatnya Kolombia, Bacca sangat mementingkan unsur estetika kala mencoba menggetarkan jala gawang lawan.
Naluri tersebut mendorong Bacca untuk melakukan gerakan rabona tatkala Milan melawan Palermo pada pekan ke-4 Serie A 2015-2016. Namun, aksi rabona Bacca waktu itu memancing kemarahan sang pelatih, Sinisa Mihajlovic.
Amarah Mihajlovic sepertinya tak mengerdilkan nyali Bacca untuk mencoba mengulangi rabona. Tatkala Milan membekuk Carpi 2-1 di perempat final Coppa Italia 2015-2016, Bacca menyumbang sebiji gol yang diawali dengan gerakan rabona.
Menerima sodoran dari Keisuke Honda, Bacca tanpa ragu menggocek kiper lawan dan lantas menyilangkan kaki guna mencocor bola menuju ke gawang. Gol tersebut dirasa punya nilai penting.
Selain memungkinkan Milan meraih tiket semifinal Coppa Italia 2015-2016, aksi indah Bacca bisa menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya setim. Salah satu alasan kenapa Milan tampil angin-anginan pada musim ini adalah mereka kehilangan suka cita kala memainkan bola.
Riccardo Montolivo cs tampak sangat terbeban oleh siulan dan ejekan suporter sehingga mereka kerap tak punya nyali buat melakukan aksi-aksi berisiko. Alhasil, Milan sangat sering mengalami kebuntuan.
"Ketika aksi rabona berujung gol, hal itu baik-baik saja. Gerakan rabona sudah mengalir di darah Bacca," kata Mihajlovic seusai duel melawan Carpi.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tuttomercatoweb |
Komentar