Selepas laga melawan Bilbao akhir pekan lalu, Luis Suarez melontarkan pernyataan yang cukup menggelitik. "Saya dan tim menertawai kegagalan memaksimalkan peluang di beberapa pertandingan terakhir karena biasanya saya bisa mengubahnya menjadi gol," ucap eks pemain Liverpool ini di Goal.
Sang bomber seolah menampar para pengkritik dengan kalimatnya itu.
Sebelum laga, beberapa pihak termasuk media memang sempat meributkan puasa gol Suarez di tiga laga beruntun selepas pergantian tahun.
Hal ini berbanding terbalik dari torehan 26 gol dalam 25 laga sebelumnya. Tahun 2016 pun disebut tidak ramah bagi lelaki Uruguay berusia 28 tahun itu.
Nyatanya, Suarez malah membawa pulang bola pertandingan kontra Bilbao sebagai lambang pencetak hattrick.
Sikap media lantas berganti, Suarez kini disebut sebagai striker paling mematikan di Eropa dengan rata-rata mencetak satu gol per pertandingan.
Trigol itu sekaligus mengembalikan Suarez ke posisi teratas daftar pencetak gol terbanyak La Liga. Suarez kini mengoleksi 18 gol.
Pada awal Desember 2014, situs resmi Barca sempat menyebut Suarez sebagai satu dari hanya sepasang pemain yang bisa menjadi pemain tersubur di Eredivisie dan Premier League.
Ruud van Nistelrooy merajai takhta pencetak gol Liga Belanda pada 1998/99 dan 1999/2000 serta Liga Inggris di 2002/03, sementara Suarez melakukannya pada 2009/10 (Eredivisie) dan 2013/14 (Liga Primer).
Suarez kini berkesempatan menciptakan prestasi baru.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA Edisi No. 2.650 |
Komentar