Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kebersamaan Mulai Pudar di Old Trafford

By Sabtu, 23 Januari 2016 | 12:05 WIB
Pemain Manchester United berdiskusi dengan wasit Mark Clattenburg setelah terjadi ketegangan antara rekan mereka, Marouane Fellaini, dengan gelandang Liverpool, Lucas Leiva, dalam laga lanjutan Premier League di stadion Anfield, 17 Januari 2016.
ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES
Pemain Manchester United berdiskusi dengan wasit Mark Clattenburg setelah terjadi ketegangan antara rekan mereka, Marouane Fellaini, dengan gelandang Liverpool, Lucas Leiva, dalam laga lanjutan Premier League di stadion Anfield, 17 Januari 2016.

Kemenangan akan terasa manis jika bisa dirasakan oleh semua pihak. Apalagi bila kesuksesan tersebut diraih setelah mengalahkan musuh bebuyutan seperti Liverpool. Ternyata, kebahagiaan seperti terasa biasa-biasa saja di kubu Manchester United.

Meski gol Wayne Rooney ke gawang Liverpool pada Minggu (17/1) telah membawa Setan Merah ke posisi kelima klasemen, kegembiraan terasa hampa.

Kabarnya, penyebab kehampaan tersebut adalah kebersamaan mulai memudar di Old Trafford.

Bagaimana tidak? Antara pemain United kini sudah mulai berani saling memaki dan beradu mulut. Bek Liverpool, Mamadou Sakho, mengklaim dirinya mendengar para pemain United saling berteriak satu sama lain di kamar ganti.

Bisa dipastikan bahwa terjadinya perang mulut di antara sesama pemain United merupakan rasa frustrasi pada pertandingan melawan Liverpool, terutama pada babak pertama.

Sampai 45 menit pertama usai, Setan Merah tercatat nol tembakan ke arah gawang.

[video]http://video.kompas.com/e/4709302970001_ackom_pballball[/video]

“Saya mendengar mereka saling berteriak satu sama lain di ruang ganti usai babak pertama. Mereka pasti frustrasi karena kami benar-benar mendominasi," kata Sakho.

Suasana internal United yang tidak harmonis tampaknya mulai muncul ke permukaan, terungkap ke ruang publik.

Padahal, pada zaman Sir Alex Ferguson, gesekan dan adu mulut antarpemain merupakan hal sangat tabu terjadi, apalagi sampai muncul ke publik.

John Lennon

Pada era Sir Alex, kabar internal yang beredar lebih didominasi oleh genjotan motivasi sang manajer kepada pemain, meski oleh banyak insan sepak bola disebut sebagai sebuah “kekejaman”.

Akan tetapi, Fergie memiliki alasan kuat dan mampu membuktikan mengapa dia harus melakukannya.

Sir Alex terkenal memiliki pengelolaan ala hair dryer, untuk mengartikan bagaimana rambut pemain sampai terangkat seperti tertiup hair dryer saat dia menegur mereka dengan keras.

Hal tersebut dilakukan Fergie selama 27 tahun. Namun, Sir Alex membalasnya dengan membawa United memenangi sekitar 38 trofi juara dari berbagai ajang.


Sir Alex Ferguson, saat menjadi manajer Manchester United. Dia merayakan juara Premier League saat Man United menjamu Swansea City di Old Trafford, Manchester, Inggris, 12 Mei 2013.(ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES)

Fergie juga berhasil membawa United melompati rekor koleksi juara Liga Inggris sepanjang masa yang tadinya dimiliki Liverpool.

Hal inilah yang membuat Manajer Liverpool, Juergen Klopp, menjuluki Sir Alex sebagai John Lennon-nya dunia sepak bola. Lennon ialah salah satu legenda di dunia musik yang juga merupakan co-founder sekaligus vokalis band terkenal, The Beatles.

“Merupakan sebuah kehormatan besar bisa berbicara dengan Sir Alex, meski saya butuh waktu 10 menit untuk bisa memahami bahasanya. Saya mengatakan dia merupakan sosok manajer terbaik yang pernah ada di sepak bola Inggris,” kata Klopp.

Van Gaal jelas tak akan mendapatkan kehormatan seperti ini jika United masih terus bermain membosankan dan seperti tidak tahu ke mana arah akan dituju.

Apalagi jika sampai kekisruhan internal rumah-tangga klub ikut terungkap ke ruang publik.

Penulis: Dedi Rinaldi

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.650


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X