Ekspresi luar biasa gembira terpancar di wajah Wayne Rooney sesaat setelah mencetak gol kemenangan 1-0 Manchester United atas Liverpool di Stadion Anfi eld, Minggu (17/1). Gol tersebut berarti banyak bagi sang kapten Iblis Merah.
Sebiji gol yang tercipta pada menit ke-78 itu mengantar Rooney sebagai pencetak gol terbanyak untuk satu tim Premier League.
Pemain berusia 30 tahun itu mengukir gol ke-176 bagi United di EPL. Rekor tersebut menggeser catatan dari legenda Arsenal, Thierry Henry.
Kendati baru memecahkan rekor, Rooney mengaku hal tersebut kalah spesial dari hal berikut.
"Saya tidak tahu tentang rekor itu. Memang senang dapat memecahkan rekor, tapi mencetak gol penentu kemenangan di Anfield... Biarkan saya egoistis sedikit, tapi saya benar-benar menikmatinya," ucap Rooney di Sky Sports.
Dapat dimaklumi betapa senang perasaan Rooney. Ia tumbuh sebagai suporter berat rival sekota Liverpool, Everton.
[video]http://video.kompas.com/e/4709302970001_ackom_pballball[/video]
Selain itu, sudah lama Rooney tidak menyarangkan gol di stadion kebanggaan The Reds. Terakhir kali ia melakukannya adalah pada 15 Januari 2005 alias 11 tahun silam!
Tambahan satu gol tersebut menegaskan Rooney sedang on-fire.
Jebolan akademi Everton itu kini selalu mencetak gol di 2016. Tepatnya, dia membuat lima gol dalam empat penampilan terkini di seluruh kompetisi.
Sebelum catatan gol beruntun itu, Rooney cuma membukukan satu gol dalam 13 laga di semua ajang.
Jika United ingin terhindar dari kekalahan, sepertinya Rooney harus mencetak gol di tiap pertandingan.
Di semua ajang musim ini, United tidak pernah kalah ketika kapten mereka membobol gawang lawan.
Total 12 gol Rooney musim ini tercipta di sembilan partai, yang mana delapan berujung pada kemenangan dan satu berakhir seri.
Terakhir kali United kalah ketika Rooney mengukir gol adalah pada 9 Maret 2015 kontra Arsenal.
Kualitas Kembali
Belakangan, Rooney memperlihatkan beberapa kualitas yang sempat menghilang.
Pertama, Rooney kembali bisa mengonversikan peluang. Melawan Liverpool, dia tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari para gelandang sehingga cuma bisa melepas dua tembakan (menit ke-78 dan 85).
Namun, Rooney dapat mengoptimalkan sedikit peluang yang ia punya. Hal ini sudah terjadi di beberapa laga sebelumnya pada 2016.
Kedua, Rooney mulai percaya diri mengeksekusi penalti setelah sempat disingkirkan oleh Juan Mata sebagai eksekutor penalti nomor satu United beberapa bulan lalu.
Dua dari empat golnya di 2016 lahir dari titik putih.
Ketiga, gol voli Rooney ke jala gawang Liverpool memperlihatkan tembakan keras berkualitas khas dirinya juga sudah kembali.
Keempat, yang krusial, kepercayaan diri Rooney telah kembali seiring performa impresif belakangan.
Tentunya, fan United berharap apa yang tengah dilalui sang kapten dapat menginspirasi United kembali ke empat besar klasemen akhir.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.650 |
Komentar