Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Nilmaizar dan Filosofi Alexander Agung Jelang Final PJS 2015

By Nugyasa Laksamana - Jumat, 22 Januari 2016 | 19:49 WIB
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, berbincang santai dengan para wartawan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (22/1/2016).
NUGYASA LAKSAMANA/JUARA.net
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, berbincang santai dengan para wartawan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Pelatih Semen Padang, Nilmaizar, mengaku mengambil filosofi Raja Makedonia pada 334 Sebelum Masehi, Alexander Agung, untuk ditanamkan kepada para pemainnya.

Dalam buku Alexander the Great's Art of Strategy karya Partha Bose dikisahkan, setibanya di sebuah selat bernama Dardanelles, yang menjadi salah satu wilayah kekuatan Persia, Alexander memerintahkan 36.000 prajuritnya untuk membakar kapal-kapal yang mengangkut mereka.

Dia berkata kepada pasukannya, "Kita pulang dengan kapal Persia, atau kita akan mati."

Meski sempat dinaungi rasa takut, ucapan itu bagaikan cambuk dan pelecut semangat bagi puluhan ribu prajurit Macedonia, yang jumlahnya tak berarti jika dibandingkan dengan kekuatan pasukan Persia.

Alhasil, karena keberanian sang pemimpin yang juga dilengkapi dengan pasukan yang terlatih, Macedonia akhirnya berhasil menaklukkan Persia dalam pertempuran Gaugamela, 331 SM.

Kisah itulah yang menginspirasi Nilmaizar. Dia mengaku menanamkan filosofi Alexander terhadap para pemainnya agar mentalitas tim bisa terangkat.

Terlebih, Semen Padang akan menghadapi Mitra Kukar pada laga final Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (24/1/2016).

"Dengan filosofi itu, pemain hanya memiliki dua pilihan, yaitu menang atau mati. Itulah kisah heroiknya, sehingga pasukan Alexander bisa mengalahkan Persia," ujar Nilmaizar saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/1/2016).

Filosofi Alexander bukanlah sesuatu yang baru bagi Nilmaizar. Saat masih menangani tim nasional Indonesia pada 2012-2013, Nilmaizar juga memegang teguh filosofi tersebut.

"Arti dari cerita itu adalah jangan pernah ada pikiran untuk kembali kalau kita sudah berada di medan perang. Risiko dan tantangan apa pun harus kita tanggung," tutur Nilmaizar kepada KOMPAS.com pada November 2012.

Mitra Kukar dan Semen Padang sudah pernah bertemu dua kali pada PJS 2015, yakni pada babak penyisihan grup dan babak 8-besar.

Pada penyisihan Grup B, 23 November 2015, Semen Padang dikalahkan Mitra Kukar melalui adu penalti, 4-5. Saat waktu normal, kedua tim bermain imbang tanpa gol.

Semen Padang pun berhak lolos ke babak 8-besar setelah menjadi salah satu tim peringkat ketiga terbaik.

Pada babak 8-besar, tepatnya pada 15 Desember 2015, Semen Padang kembali bersua Mitra Kukar. Kala itu, Semen Padang menang 2-1 atas Mitra Kukar.

Soal urusan mengikuti turnamen, Nilmaizar mengaku bahwa Mitra Kukar memang lebih berpengalaman. Tim berjuluk Naga Mekes tersebut sukses menembus semifinal Piala Presiden 2015.

Akan tetapi, fakta itu tak menciutkan hati Nilmaizar dan tim. Dia tetap optimistis menatap laga final Minggu besok.

"Saya mencoba mengolah mental dan hati pemain supaya apa yang diinginkan bisa menjadi kenyataan. Kalau orang Bugis bilang, tibalah kamu di tujuan sebelum kamu berangkat," ucapnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber :


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X