Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Siluet Jenderal Sudirman di Balik Trofi Juara

By Persiana Galih - Rabu, 20 Januari 2016 | 18:36 WIB
Trofi Piala Jenderal Sudirman
HERKA YANIS PANGARIBOWO/JUARA.net
Trofi Piala Jenderal Sudirman

JAKARTA, JUARA.net – Jika dilihat dari jauh, trofi Piala Jenderal Sudirman terlihat seperti piala pada umumnya, sebuah trofi yang terdiri dari delapan tangga dan sebuah bola sepak di pucuknya. Namun, jika diperhatikan dari dekat, terdapat siluet pahlawan nasional Jenderal Sudirman.

Seniman George Timorasion adalah otak di balik pembuatan patung tersebut.

Pria kelahiran Ambon yang lama tinggal di Bandung ini mengaku hanya perlu satu jam memikirkan ide pembuatan patung tersebut.

“Mungkin pada dasarnya saya amat mengagumi sosok Jenderal Sudirman, sehingga dengan cepat ide saya bermunculan,” tutur George, usai menghadiri jumpa pers Grand Final Piala Jenderal Sudirman, di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Ia mengakui bahwa trofi setinggi 60 sentimeter dan lebar 28 sentimeter buatannya layak dibilang sederhana.

“Bentuknya kalau dilihat sangat biasa. Hanya saya memasukkan filosofi yang mendalam dan figur sang jenderal di dalamnya,” kata pria yang sudah 14 tahun menjadi seniman patung ini.

Dia bercerita, delapan tangga yang terdapat di badan trofi menyimbolkan Delapan Wajib TNI.

Tak hanya itu, tujuh dari delapan tangga itu pun merupakan Sapta Marga TNI alias sumpah prajurit. Kedua elemen itu, kata George, tak bisa dipisahkan dari filosofi TNI.


George Timorasion, seniman Trofi Piala Jenderal Sudirman.(HERKA YANIS PANGARIBOWO/JUARA)

Ia pun memasukkan siluet sosok Jenderal Sudirman di tengah trofi tersebut. Tangan kanan Sang Jenderal terlihat tengah memegang tongkat, sementara tangan kirinya menahan jubahnya di pinggang.

“Itu adalah sosok Jenderal Sudirman yang terlihat di akhir-akhir hidupnya,” katanya.

Awalnya, ia hendak memasukkan sosok nyata Sudirman di dalam trofi dengan total biaya pembuatan hampir Rp 100 juta itu.

Namun, hati kecil George melarang itu. Menurut dia, Sudirman merupakan tokoh terhormat yang tak boleh digambarkan secara nyata.

Tak hanya itu, George mengaku enggan memasukkan sosok Sudirman yang tengah memberi hormat, seperti layaknya patung raksasa yang terdapat di Jalan Sudirman, Jakarta.

“Saya enggak mau buat Sudirman yang tengah memberi hormat. Karena seharusnya kita yang memberi hormat pada dia,” tuturnya.

[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4710169401001&preload=none[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X