Arema Cronus harus memendam hasrat untuk bisa melaju ke final Piala Jenderal Sudirman. Skuat asuhan Joko Susilo tersebut dikandaskan Mitra Kurar lewat adu penalti pada babak semifinal.
Arema dan Mitra harus bersaing lewat adu penalti pada laga kedua semifinal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (17/1/2015), menyusul hasil agregat 3-3.
Mitra berhak melangkah ke final setelah unggul 3-2 dalam drama adu penalti.
"Yang salah adalah saya. Semua sudah berjalan sesuai rencana, kami unggul lewat gol cepat. Tapi emosi pemain terpancing, padahal kami sudah unggul. Harusnya tidak perlu terpancing," kata pelatih yang akrab disapa Gethuk ini.
"Saya sudah berusaha. Saya sudah bicara ke pemain satu-satu, meminta tetep tenang, tapi tidak berhasil. Artinya, di situ saya yang salah," akunya.
Laga terakhir babak semifinal tersebut memang berjalan dalam tensi tinggi. Wasit Dody S Permana harus mengeluarkan tiga kartu merah, masing-masing untuk Toni Mossi (Arema), Abdul Gamal, dan Bayu Pradana (Mitra).
Laga juga sempat terhenti saat memasuki menit ke-23. Pemain Arema dan Mitra terlibat adu argumen dan sempat saling dorong. Momen ini yang membuat Mossi dan Gamal mendapat kartu merah.
Terkait adu penalti, Joko mengaku sebenarnya sudah menyiapkan para pemainnya saat menjalani sesi latihan. Hanya saja, pada pertandinan sesungguhnya mental pemain yang bicara.
"Untuk penalti, kami tidak bisa bicara banyak karena di situ mental yang bicara. Kami sudah berlatih, dan dalam latihan semua berjalan dengan baik. Mungkin ada tekanan mental," ujar Joko.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar