Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mempertanyakan Status Pertahanan Terbaik Inter Milan

By Sabtu, 23 Januari 2016 | 11:46 WIB
Samir Handanovic, pemain terbaik inter musim ini. Inset: Genzo Wakabayashi.
DINO PANATO/GETTY IMAGES
Samir Handanovic, pemain terbaik inter musim ini. Inset: Genzo Wakabayashi.

Inter gagal menang dalam dua pertandingan terakhir di Serie A. Setelah kalah 0-1 dari Sassuolo di Giuseppe Meazza, Inter ditahan imbang 1-1 oleh Atalanta di Stadion Atleti Azzurri d'Italia pada Sabtu (16/1).

Penulis: Anggun Pratama

Dalam dua laga tersebut, Inter kebobolan dua gol. Jumlah kemasukan tersebut bisa bertambah lebih banyak andai di bawah mistar gawang Inter tidak berdiri Samir Handanovic.

Kiper yang saat memakai topi mirip dengan karakter Genzo Wakabayashi di komik Kapten Tsubasa tersebut membuat 10 penyelamatan dengan masing-masing lima penyelamatan per laga.

Ketika melawan Atalanta, Handa menyelamatkan semua tembakan Atalanta yang dibuat di dalam kotak penalti!

Keadaan itu memunculkan pertanyaan, pantaskah Inter mengaku sebagai tim dengan salah satu pertahanan terbaik di Serie A musim ini?

Melihat angka kebobolan, status itu memang tidak salah. Inter cuma kemasukan 13 kali. Jumlah itu lebih baik dari Juventus, yang sudah kemasukan 15 kali.

Namun, alasan Inter hanya kebobolan sedikit ada di tangan Handanovic.

Handa merupakan kiper top. Opta mencatat musim ini sudah dalam empat laga ia membuat lima penyelamatan atas percobaan lawan yang berasal dari kotak penaltinya.

Data itu merupakan rekor di Serie A 2015/16.

[video]http://video.kompas.com/e/4708145568001_ackom_pballball[/video]

Total, Handa membuat 76 penyelamatan. Di antara tiga tim teratas, ia merupakan pengoleksi penyelamatan tertinggi.

Gigi Buffon (Juventus) dan Pepe Reina (Napoli) cuma membuat 34 penyelamatan!

Seharusnya, tim yang menyebut diri memiliki pertahanan terbaik adalah tim yang sanggup membatasi peluang lawan. Dari sisi ini, Inter ternyata tidak lebih baik dari tim promosi dan penghuni zona degradasi, Carpi!

Rata-rata Inter membiarkan lawan melepas 12,7 tembakan. Carpi sedikit lebih baik dengan rata-rata 12,5 kali.

Saat melawan Sassuolo, Inter menderita 15 tembakan. Di laga kontra Atalanta, I Nerazzurri menerima 17 tembakan.

Kondisi itu berarti pelatih Roberto Mancini tidak membuat sistem yang sanggup menyaring serangan lawan secara efektif.

Sebagai perbandingan, Fiorentina dan Juventus merupakan tim yang paling sedikit menderita tembakan dengan rata-rata 8,7 serta 8,8 per pertandingan.

"Saya tidak suka dengan sikap para pemain. Mereka seperti tim yang hanya ingin menghindari kekalahan. Para pemain seperti membiarkan lawan berkembang. Penyelesaian masalah tersebut tak melulu soal kedalaman skuat, melainkan perubahan sikap," ujar legenda Inter, Giuseppe Bergomi, kepada Sky Sports.

Problem Serangan

Masalah Inter tak cuma itu. Mauro Icardi dkk. juga sulit membangun peluang. Problem itu sudah terjadi sejak awal musim.

Di lima laga terbaru, Inter selalu gagal mencatatkan jumlah tembakan tepat sasaran lebih banyak dari lawan. Persentase tembakan di dalam kotak penalti lawan pun sangat kecil.

Hal itu menunjukkan Inter mengalami kesulitan menembus pertahanan lawan.

"Kami harus menciptakan peluang lebih banyak," ujar Adem Ljajic kepada Inter Channel usai menghadapi Atalanta.

Masalah lain yang juga menonjol ialah, seperti pengakuan Mancini, Inter merupakan tim "terbaik" dalam kehilangan bola.

"Kami yang terbaik. Semua pergerakan berbahaya lawan merupakan hasil dari kesalahan kami," ujar Mancio. Walau terkesan berlebihan, Mancio tidak salah karena data memang menunjukkan hal tersebut.

Dari sederet fakta buruk itu, Mancini punya pekerjaan besar buat memperbaiki performa tim.


(GRAFIS: ANDREAS JOEVI/JUARA.NET)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.650


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X