Pada musim 2015/16, pelatih Milan, Sinisa Mihajlovic, sudah menjajal tiga formasi, yakni 4-3-1-2, 4-3-3, dan 4-4-2. Miha bisa percaya diri mengubah skema bermain lantaran ia punya Giacomo Bonaventura.
Bonaventura ibarat kartu joker yang bisa dikeluarkan dalam segala situasi.
Pemain yang akrab disapa Jack itu mampu mengemban peran sebagai trequartista (penyerang lubang) dalam pakem 4-3-1-2, penyerang sayap dalam format 4-3-3, atau sayap kiri kala Milan menggeber 4-4-2.
Seorang joker yang bisa mengisi banyak posisi jelas meringankan kerja pelatih yang terkadang perlu mengubah strategi sebelum atau bahkan di tengah-tengah pertandingan.
Milan adalah klub yang identik dengan joker.
Ketika menjuarai Liga Champion pada 1993/94, pelatih Il Diavolo Rosso, Fabio Capello, punya beberapa pemain serba-bisa semodel Marcel Desailly (bisa bermain sebagai bek tengah dan gelandang jangkar), Roberto Donadoni (sayap kanan, sayap kiri, gelandang serang, second striker), dan Daniele Massaro (second striker, striker, sayap, bek sayap kanan).
Milan kini tampak berusaha kembali ke identitas lama mereka sebagai tim yang gemar mengumpulkan pemain serba-bisa.
Pada paruh kedua musim 2015/16 Bonaventura tak akan sendirian mengemban status sebagai joker Milan.
[video]http://video.kompas.com/e/4687976421001_ackom_pballball[/video]
Jack bakal ditemani oleh Kevin-Prince Boateng, yang pada 4 Januari telah resmi terdaftar ke dalam skuat Milan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no. 2.648 |
Komentar