Rafael Benitez dipecat Real Madrid segera setelah tim hanya bermain imbang 2-2 melawan Valencia pada pekan ke-18 La Liga, Minggu (3/1). Tapi, hasil itu bukan penentunya.
Selama tujuh bulan di Madrid, Benitez sudah mengalami banyak kesulitan dan titik kemunduran. Bahkan agak mengejutkan El Real menunggu sampai sekarang untuk memberhentikannya.
Dari figurnya yang tidak disukai suporter, isu hubungan buruk dengan bintang-bintang Madrid, hingga taktiknya dipertanyakan pemain dan cara melatihnya disikapi dengan lelucon oleh Cristiano Ronaldo dkk.
Hasil-hasil buruk menjadi imbasnya.
3 Juni 2015, Salah Sejak Awal
Benitez dipilih menjadi arsitek Madrid setelah pelatih pemenang la decima sekaligus pujaan pemain dan suporter, Carlo Ancelotti, dipecat.
Sejak awal penunjukannya, Benitez sudah tidak populer di mata Madridistas.
Kendati asli Madrid, era kesuksesan Benitez di Valencia dan Liverpool sudah berumur satu dekade yang lalu. Dia juga dianggap pelatih dengan taktik yang terlalu defensif.
1 September 2015, Tanpa Galactico
Madrid menutup bursa transfer musim panas tanpa kehadiran seorang galactico tambahan kendati menghabiskan lebih dari 80 juta euro. Deretan pemain yang masuk, macam Casemiro, Mateo Kovacic, dan Danilo, makin menguatkan tudingan kesemenjanaan Benitez.
14 September 2015, No For Ronaldo
Benitez tidak mau menyebut Cristiano Ronaldo sebagai pemain terbaik yang pernah dilatihnya. Ini peristiwa kedua setelah sebulan sebelumnya Benitez melakukan hal serupa. Kejadian tersebut diyakini memperuncing ketidak-akuran Benitez dengan pemain nomor satu Madrid saat ini.
21 November 2015, Tragedi Clasico
Madrid kalah 0-4 dari Barcelona di Santiago Bernabeu dalam el clasico. Skor memalukan ditambah pilihan starting XI Benitez. Dia bunuh diri dengan menurunkan formasi all-out attack. Memainkan James Rodriguez, Gareth Bale, dan Karim Benzema, padahal mereka belum siap.
Sementara pemain yang sedang in-form diabaikan. Saat ini seharusnya Benitez sudah ditendang keluar klub.
2 Desember 2015, Kebodohan Cheryshev
Memalukan lagi. Seluruh staf pelatih dan manajerial Madrid, yang seharusnya membisiki Benitez, tidak tahu Denis Cheryshev tidak bisa dimainkan di Copa del Rey. Madrid didiskualifikasi kendati menang 3-1 atas Cadiz pada leg pertama.
Reputasi klub pun terjun ke level bawah yang lebih dalam.
20 Desember 2015, Ejekan Terendah
Bahkan sejak pramusim, Madrid sudah biasa disiuli suporter sendiri. Tapi, kejadian mereka diejek Madridistas saat tertinggal 1-2 dari Rayo Vallecano dan suporter malah mendukung tim lawan yang bermain dengan sembilan orang di babak kedua adalah titik terendah popularitas Madrid ala Benitez.
Bahkan, kemenangan telak 10-2 hampir tidak berarti apa-apa.
30 Desember 2015, Spesialis Cuci Tangan
Benitez menyebut ada kampanye dari media yang berusaha menjatuhkan dirinya. Ini adalah aksi terakhir dari kebiasaan Benitez menyalahkan pihak lain dalam sejumlah kesulitan yang dialami Madrid musim ini.
Dia selalu tak mau mengakui ada yang salah di tubuh tim.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no. 2.648 |
Komentar