Sudah menjadi rahasia umum bila ketajaman serangan Real Madrid selama ini sangat bergantung pada Cristiano Ronaldo. Maklum, megabintang lapangan hijau berkebangsaan Portugal itu rata-rata mengemas 50 gol per musim sejak bergabung pada musim panas 2009.
Musim ini Ronaldo masih teridentifikasi sebagai tumpuan gol Madrid mengingat ia telah mengoleksi 25 gol dalam 24 pertandingan di semua ajang selepas laga pembuka tahun kontra Valencia (3/1).
Jumlah tersebut barangkali mengalami penurunan yang signifikan ketimbang periode serupa pada edisi 2014/15 (33 gol dalam 25 pertandingan).
Akan tetapi, rasio gol per laga Ronaldo tetap saja berada di atas angka satu (1,04).
Sepintas ketajaman Ronaldo tidak tampak bermasalah. Problem serius sang pemain baru terkuak jika kita menguraikan statistik pertandingan demi pertandingan yang telah ia lakoni sepanjang 2015/16.
Ronaldo selalu gagal mencetak gol saat menghadapi pertandingan besar.
Salah satu surat kabar olah raga ternama Spanyol, Diario As, memaparkan pria berusia 30 tahun itu terkesan menakutkan sewaktu meladeni tim-tim semenjana, tapi melempem tatkala bertarung melawan tim-tim elite.
Benar saja, kontribusi Ronaldo begitu minim dalam pertandingan penting kontra Atletico Madrid, PSG (2 kali), Sevilla, Barcelona, Villarreal, Athletic Bilbao, dan Valencia.
Hasilnya, Madrid hanya sukses mengantongi dua kemenangan dan tiga hasil imbang. Sisanya berakhir dengan kekalahan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA no. 2.648 |
Komentar