Menuju tangga juara, sebuah tim mesti memainkan kemampuan terbaik sambil berharap keberuntungan. Golden State Warriors memeluk keduanya saat menjuarai NBA 2014-2015.
Dari segi kemampuan, Warriors menorehkan catatan menang-kalah 67-15, terbaik musim tersebut dan terbaik sepanjang sejarah tim asal Oakland itu.
Warriors juga menjadi tim ke-10 sepanjang sejarah NBA yang menang sebanyak 67 laga atau lebih pada musim reguler.
Keunggulan Warriors musim ini
juga didasari keberhasilan point guard mereka, Stephen Curry, menjadi pemain terbaik (MVP) reguler.
Pemilik dribel yahud itu mengikuti jejak Wilt Chamberlain pada 1960 dari tim yang sama. Curry menjadi motor permainan tim.
Dia secara kompak memaksimalkan kemampuan dan menyajikan hampir semua gaya bermain yang mungkin ditampil kan.
Dari tembakan tripoin sampai penetrasi ke keranjang, dari permainan operan sampai serangan balik cepat. Memasuki play-off, Warriors menyingkirkan New Orleans Pelicans secara telak (4-0) di putaran pertama.
Klay Thompson cs. menekuk Memphis Grizzlies 4-2 di semifinal wilayah.
Di final Barat, Draymond Green cs. unggul 4-1 atas Houston Rockets, peringkat dua reguler Barat. Juara bertahan NBA, San Antonio Spurs, keok 3-4 di putaran
pertama dari Los Angeles Clippers, yang kemudian dikalahkan Rockets.
Kekalahan Spurs, yang meraih lima gelar sejak 1999 dan menampilkan permainan operan menawan menuju tangga juara musim lalu, turut memuluskan
Warriors ke status terbaik di Barat.
Dari Wilayah Timur, Cleveland Cavaliers melangkah sampai ke final berkat penguatan yang diberikan beberapa pemain baru terutama LeBron James, yang kembali ke tim yang merekrut dirinya sebagai pilihan pertama pada 2003.
James memperkuat Miami Heat sejak 2010 dengan hasil dua gelar sebelum kembali.
Bersama bintangnya lagi, Cavs menyapu bersih putaran pertama (4-0) atas Boston Celtics, diikuti kemenangan 4-2 atas Chicago Bulls di semifi nal wilayah.
Cavs juga mengejutkan banyak pihak usai melakukan sapu bersih atas Atlanta Hawks di final wilayah.
Hawks, dengan senjata utama tembakan tiga angka, merupakan tim terbaik di Timur pada musim reguler dengan 60-22.
Layak dan Ambisi Lagi
Memasuki final, nasib baik yang menaungi Warriors diikuti nasib buruk Cavs. Kevin Love, forward yang didatangkan pada awal musim dari Minnesota, menderita
cedera bahu kala menghadapi Celtics di putaran pertama.
Point guard Kyrie Irving didera cedera lutut saat perpanjangan waktu di laga pertama final di Oakland.
Ketiadaan Irving dan Love sejak laga kedua membuat kefavoritan Cavs menurun.
Namun, tim besutan David Blatt, yang juga debutan di final seperti halnya Steve Kerr, itu bisa menyamakan skor usai menang pada laga kedua di Oracle Arena, kandang GSW.
Cavs unggul 2-1 setelah kembali ke Quicken Loans Arena, Cleveland.
Hanya, Warriors mengembalikan keseimbangan di tempat yang sama pada gim keempat.
Sumbangan masing-masing 22 poin dari Curry dan Andre Iguodala membuat GSW menang 103-82.Kembali ke kandang, Warriors berbalik unggul 3-2 walau King James mencatat 40 poin pada gim kelima.
Di Cleveland, James menorehkan 32 poin. Namun, melalui kolektivitasnya, Warriors unggul 105-97 untuk memastikan gelar keempat setelah 1947, 1956, dan 1975 (40 tahun lalu) sekaligus menggagalkan niat Cavs menjadi juara untuk pertama kali.
Iguodala, notabene pemain cadangan GSW, menjadi pemain terbaik final, kedua dari tim yang sama setelah Rick Barry (1975).
Kerr menjadi pelatih rookie pertama yang membawa timnya menjadi kampiun NBA sejak Pat Riley di Los Angeles Lakers 1982.
Hanya lima pelatih lain yang juga menggoreskan catatan serupa, yakni Edward Gottlieb (Philadelphia Warriors 1947), Buddy Jeannette (Baltimore Bullets 1948), John Kundla (Minneapolis Lakers 1949), George Senesky (Phily Warriors 1956), dan Paul Westhead (L. A. Lakers 1980).
"Pengalaman yang luar biasa. Kami akan merayakannya seperti tak ada hari esok. Tim layak mendapatkannya. Dalam tiga bulan, kami akan mulai mencoba
mengulanginya," ucap Curry saat perayaan juara.
Musim berikutnya, Kerr absen menangani Warriors sampai akhir 2015 karena efek operasi punggung yang mesti ia jalani.
Dia mungkin baru bisa mendampingi tim langsung di tepi lapangan pada Februari 2016.
Di tangan pelatih interim, Luke Walton, Warriors membuat start mengesankan, rekor 24-0 sebelum dihentikan Milwaukee Bucks pada 18 Desember.
Tidak bisa disangkal, Golden State Warriors menguasai NBA selama 2015.
Penulis : Christian Gunawan
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA Edisi 2.647 |
Komentar